GenPI.co - Namaku Desy Damayanti. Aku kini tinggal di Turki sejak 8 Desember 2020. Sehingga, tahun ini merupakan kali pertama aku puasa di luar negeri.
Aku berada ke Turki sebagai mahasiswi di salah satu Universitas, mengikuti kakakku yang sudah cukup lama tinggal di sini. Kebutuhanku pun terpenuhi olehnya saat bulan Ramadan.
BACA JUGA: Kisah Syafira yang Belajar Sabar dan Bersyukur dari Ramadan
Pada Ramadan pertama di negeri orang, aku sebenarnya tidak mempersiapkan hal khusus.
Karenanya, aku merasa agak kesulitan karena belum terbiasa dengan suasana di sini.
Salah satunya adalah karena menahan lapar dan haus dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia.
Menariknya, kebiasaan di keluargaku tidak hilang begitu saja. Sebab, aku terbiasa sahur dengan mi instan, sama seperti di Indonesia.
Untuk menu berbuka pun, aku masih mencoba memasak makanan khas nusantara dan tidak ketinggalan dengan nasi sebagai makanan pokok.
Alhamdulillah-nya, saat ini di Turki sedang musim semi sehingga udaranya masih agak sejuk dan tidak terlalu panas.
Selain itu ada yang unik di negeri berkas kekaisaran Ottoman ini.
Sebab, ibadah di Turki lebih dipermudah dan wanita diperbolehkan Salat Jumat di masjid.
"Oh, begini, toh, rasanya Salat Jumat," pikirku.
Di Turki, saat ini juga masih menerapkan lockdown wilayah lantaran pandemi covid-19.
Di sini bahkan ada jam malam dimulai dari pukul 19.00 Waktu Turki.
BACA JUGA: Tak Menyangka Bertemu Jodoh Saat Beli Takjil, Alhamdulilah
Hal tersebut terkadang menyulitkan jika ingin keluar menikmati suasana Ramadan di sini.
Selain itu, aku sangat merindukan suasana Ramadan di Indonesia, yang mana ada kegiatan buka bersama atau bukber bersama orang tersayang.
Apalagi, aku kerap menikmati waktu 'ngabuburit' mencari kolak, bihun, gorengan, dan lontong untuk menu berbuka puasa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News