Kondisi Ekonomi Masih Ngeri, Pemerintah Harus Tancap Gas

05 September 2021 11:50

GenPI.co - Direktur center of economics and law studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan kondisi ekonomi di Indonesia.

Menurutnya, daya beli masyarakat khususnya pekerja dan pengusaha di sektor informal masih lemah dibanding kondisi sebelum adanya PPKM level 4. 

"Pelonggaran belum menjamin konsumsi rumah tangga akan naik tinggi," ujar Bhima Yudhistira kepada GenPI.co, Sabtu (4/9). 

BACA JUGA:  Pengakuan Dahsyat Bappenas Mengejutkan, Indonesia Mengalami Ini

Ekonom muda itu menyebut, Indonesia membutuhkan waktu untuk memulihkan ekonominya.

"Karena terjadi uneven growth atau pertumbuhan yang tidak merata ini," bebernya.

BACA JUGA:  Mal Jakarta Sepi, Aplikasi Peduli Lindungi Dinilai Merepotkan

Bhima menjelaskan pertumbuhan yang tidak merata ini terjadi antar sektor usaha maupun antar kelompok masyarakat. 

"Misalnya antar sektor industri dan jasa telekomunikasi gapnya tinggi sekali. Yang mana sektor telekomunikasi terdorong oleh  perubahan perilaku masyarakat menggunakan internet lebih tinggi selama PPKM," jelasnya.

BACA JUGA:  APINDO: Jodohkan Rektor Kampus dengan Direktur Perusahaan

Kemudian, lanjutnya, antar kelompok masyarakat paling atas uangnya makin banyak disimpan di tabungan.

"Sedangkan, yang kelompok 40 persen pengeluaran terbawah jangankan tabungan untuk bertahan. Hidup saja sulit," ucapnya.

Dengan fenomena uneven growth itu, stimulus pemerintah masih dibutuhkan.

Dirinya menyarankan agar pemerintah fokus ke sektor dan kelompok pengeluaran yang paling lambat pulihnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co