GenPI.co - Direktur center of economics and law studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan kondisi ekonomi di Indonesia.
Menurutnya, daya beli masyarakat khususnya pekerja dan pengusaha di sektor informal masih lemah dibanding kondisi sebelum adanya PPKM level 4.
"Pelonggaran belum menjamin konsumsi rumah tangga akan naik tinggi," ujar Bhima Yudhistira kepada GenPI.co, Sabtu (4/9).
Ekonom muda itu menyebut, Indonesia membutuhkan waktu untuk memulihkan ekonominya.
"Karena terjadi uneven growth atau pertumbuhan yang tidak merata ini," bebernya.
Bhima menjelaskan pertumbuhan yang tidak merata ini terjadi antar sektor usaha maupun antar kelompok masyarakat.
"Misalnya antar sektor industri dan jasa telekomunikasi gapnya tinggi sekali. Yang mana sektor telekomunikasi terdorong oleh perubahan perilaku masyarakat menggunakan internet lebih tinggi selama PPKM," jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, antar kelompok masyarakat paling atas uangnya makin banyak disimpan di tabungan.
"Sedangkan, yang kelompok 40 persen pengeluaran terbawah jangankan tabungan untuk bertahan. Hidup saja sulit," ucapnya.
Dengan fenomena uneven growth itu, stimulus pemerintah masih dibutuhkan.
Dirinya menyarankan agar pemerintah fokus ke sektor dan kelompok pengeluaran yang paling lambat pulihnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News