GenPI.co - Sejumlah pedagang daging ayam potong mengaku khawatir masyarakat tak bisa lagi membeli bahan pokok.
Pasalnya, hampir semua bahan kebutuhan pokok meningkat dalam tiga bulan terakhir.
Pedagang daging ayam di Pasar Agung, Kota Depok, M Azar mengaku prihatin dengan kondisi pembeli dan rekanan sesama pedagang yang terimbas kenaikan harga bahan pokok selama awal 2022.
“Awalnya tempe tahu, alasannya harga kedelai dunia naik. Lalu, daging sapi, tak ada alasan. Belum juga turun, semua bahan pokok lainnya tiba-tiba ikut naik,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (10/3).
Menurut Azar, kenaikan harga bahan pokok juga diiringi dengan menurunnya daya beli masyarakat.
Selain itu, beberapa industri juga masih belum berjalan normal karena pandemi covid-19 masih berlangsung.
“Harga bahan pokok naik, tetapi pembelinya tak bisa beli. Mereka juga pasti masih susah keuangannya sekarang ini,” ucapnya.
Daya beli pembeli yang rendah, menurut Azar, membuat pemasukan harian para pedagang menurun, terutama di pasar-pasar tradisional.
Pasalnya, pembeli saat ini juga berhitung dan lebih memilih kebutuhan pokok yang sangat prioritas.
“Hari ini saja jumlah pembeli di pasar tak ramai. Bagaimana pedagang juga bisa sejahtera kalau begini keadaannya?” tuturnya.
Azar berharap pemerintah bisa serius turun tangan mengatasi kenaikan sejumlah bahan pokok.
“Sekarang saja pemerintah belum turun lagi ke pasar untuk survei harga. Mogok jualan pedagang daging sapi dan tempe tahu kemarin juga tak efektif. Kami harus bagaimana lagi?” katanya.
Seperti diketahui, harga daging ayam potong di Pasar Agung Depok kini naik menjadi Rp 35 ribu dari harga awal Rp 28 ribu per kilogram (kg).
Untuk harga daging sapi, saat ini masih di angka Rp 130 ribu per kilogram. Sementara itu, harga minyak goreng curah saat ini masih di angka Rp 17 ribu per kilogram. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News