GenPI.co - Belakangan ini tren thrift shop memang tengah diminati.
Tidak hanya berburu pakaian bekas, usaha thrift ternyata sangat menjanjikan.
Peluang itu dimanfaatkan oleh Yuna Amelyansyah yang mencoba peruntungan melalui bisnis thrift shop.
"Kalau mau cuan kuncinya sabar karena nggak ada usaha yang instan, semua butuh proses," ujar Yuna kepada GenPI.co, Rabu (16/3).
Yuna memberikan tips saat merintis bisnis yang sudah dibangunnya dan dinamakan eight second thrif ini.
"Kamu harus fokus dulu mau menjual produk apa? Itu harus spesifik, nggak bisa semuanya dijual," ucap Yuna.
Yang dimaksud gadis 19 tahun itu adalah pemula harus tahu produk apa yang akan djual. Misalnya khusus blouse, dress, sweater hingga celana.
"Kalau kita fokus menjual satu produk spesifik bisa menguatkan identitas dagangan kamu," katanya.
Layaknya pebisnis lainnya, pemula harus menentukan segmen pasar. Tidak hanya menentukan, juga menetapkan harga pasar.
"Setelah targetnya sudah kamu ketahui, mulailah budgeting dan penghitungan," tuturnya.
Yuna juga menyarankan untuk merendam pakaian bekas tersebut ke air hangat atau cairan antiseptik.
"Fungsinya untuk menghilangkan bakteri, diberi wewangian, dan disetrika," ujarnya.
Yang terakhir, pengemasan menarik dan kartu ucapan.
"Packaging bisa menambah minat pembeli untuk membeli barang di thrift shop kamu," ucapnya.
Itulah beberapa kiat yang bisa kamu lakukan untuk persiapan membuka usaha pakaian bekas baik online atau offline. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News