Menko Airlangga: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen

01 Mei 2022 10:10

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan laporan lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 persen pada 2022.

Proyeksi ini didapatkan seiring pembukaan pembatasan ekonomi yang dilakukan pemerintah.

Menko Airlangga mengatakan, S&P juga meningkatkan outlook Indonesia dari negatif menjadi stabil.

BACA JUGA:  Airlangga Lepas 20 Bus Mudik Gratis, Golkar Dekat dengan Rakyat

Peringkat Indonesia pada level BBB (Investment Grade) pada 27 April 2022 juga bisa dipertahankan.

Menurutnya outlook yang stabil merupakan pengakuan atas peningkatan sektor eksternal nasional, pemulihan ekonomi berlanjut selama dua tahun ke depan, dan kemajuan bertahap menuju konsolidasi fiscal pemerintah.

BACA JUGA:  Budi Gunawan Sampaikan Kabar Baik Soal Covid-19 Usai Lebaran

“Kita bersyukur setelah dua tahun akhirnya outlook Indonesia ditingkatkan menjadi stabil dari sebelumnya negatif oleh lembaga rating S&P," kata Airlangga di Jakarta, Sabtu (30/4).

"Ini menandakan kepercayaan investor masih kuat terhadap kredibilitas kebijakan pemerintah dan ketahanan ekonomi Indonesia,” sambungnya.

BACA JUGA:  Hotman Paris Sindir Razman Nasution, Isinya Telak

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan, lembaga rating S&P juga menilai UU Cipta Kerja akan meningkatkan iklim bisnis dan investasi, serta pertumbuhan ekonomi.

UU Cipta Kerja juga mengatur tarif pajak perusahaan yang lebih rendah dan kebijakan pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel.

Selain itu, laju pemulihan Indonesia akan terakselerasi lebih lanjut tahun ini setelah tumbuh 3,7 persen pada 2021 dan kontraksi 2,1 persen pada 2020.

Kondisi ini dipicu keberhasilan pemerintah dalam penanganan Covid-19, cakupan vaksinasi, peningkatan kekebalan kelompok, dan dampak yang lebih ringan dari varian omicron.

Sehingga, pemerintah melonggarkan pembatasan dan mendorong normalisasi aktivitas ekonomi.

Di sektor ekspor juga mendapatkan manfaat dari peningkatan harga komoditas.

Nilai ekspor pada Maret 2022 tercatat mencapai 26,50 miliar dolar AS dan nilai ini meningkat signifikan sebesar 29,42 persen (mtm) atau sebesar 44,36 persen (yoy).

Neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2022 kembali mengalami surplus yang cukup besar yakni mencapai 4,53 miliar dolar AS.

Indikator konsumsi sebagai pemacu utama PDB Indonesia menunjukkan optimistis. Hal ini terlihat dari penjualan ritel yang terus tumbuh positif.

Indeks Keyakinan Konsumen di level optimistis, serta peningkatan tren inflasi inti yang menggambarkan perbaikan permintaan masyarakat.

“Pemerintah akan terus mengawasi berbagai risiko eksternal, terutama konflik Rusia-Ukraina yang berdampak terhadap kenaikan harga dan inflasi dengan terus menjaga daya beli masyarakat,” kata Airlangga.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co