Penjualan Retail Melonjak 0,7 Persen, Pembeli Tetap Tangguh Meski Ada Tekanan Inflasi

17 April 2024 13:40

GenPI.co - Penjualan retail naik 0,7 persen pada Maret, hampir dua kali lipat perkiraan ekonom, setelah naik 0,9 persenpada bulan Februari, menurut data Departemen Perdagangan yang dirilis Senin.

Dilansir AP News, masyarakat Amerika meningkatkan belanja pada tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan pada Maret, menggarisbawahi bagaimana pembeli tetap tangguh meskipun ada tekanan inflasi dan tantangan ekonomi lainnya.

Angka bulan Februari direvisi naik. Hal ini terjadi setelah penjualan turun 1,1 persen pada bulan Januari, sebagian disebabkan oleh cuaca buruk.

BACA JUGA:  Arab Saudi Bahas Cara Membantu Krisis Ekonomi di Pakistan

Tidak termasuk harga bahan bakar yang sedang meningkat, penjualan retail masih meningkat sebesar 0,6 persen.

Harga rata-rata gas nasional pada hari Senin adalah USD 3,63 per galon, per AAA, naik 6 sen dari minggu lalu, dan naik 19 sen dari bulan lalu, namun masih 3 sen di bawah harga saat ini tahun lalu.

BACA JUGA:  Kuatkan Ekonomi Negara, Aksi Nasional Kelapa Sawit Dilanjutkan Prabowo

Gambaran ini hanya memberikan gambaran sebagian mengenai belanja konsumen dan tidak mencakup banyak layanan, termasuk perjalanan dan penginapan hotel.

Namun kategori jasa tunggal, restoran, mencatat kenaikan sebesar 0,4 persen.

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto: Perlinsos untuk Menghadapi Kerentanan Tekanan Ekonomi

Data retail pemerintah tidak disesuaikan dengan inflasi, yang naik 0,4 persen dari bulan Februari hingga Maret, menurut laporan pemerintah terbaru.

Jadi pengecer mempunyai keuntungan penjualan yang kuat karena inflasi.

“Penjualan retail tidak meningkat hanya karena harga naik,” kata Ted Rossman, analis industri senior di Bankrate.

“Orang Amerika sebenarnya membeli lebih banyak barang. Ini adalah salah satu laporan penjualan ritel terkuat yang pernah kami lihat dalam beberapa tahun terakhir.”

Kontrak berjangka melonjak beberapa detik setelah laporan ritel dirilis, sementara harga obligasi tergelincir karena sinyal ekonomi kuat yang dikirimkan konsumen AS.

Penjualan di toko barang dagangan umum naik 1,1 persen, sedangkan penjualan online naik 2,7 persen. Department store mengalami penurunan 1,1 persen. Toko furnitur dan toko elektronik dan peralatan juga mencatat penurunan penjualan.

Pasar lapangan kerja yang kuat dan kenaikan upah telah mendorong belanja rumah tangga, yang juga menjadi tidak stabil akibat meningkatnya biaya kredit dan harga-harga yang lebih tinggi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co