GenPI.co — Pencak Silat membantu wanita Mesir untuk melindungi diri mereka dari aksi pelecehan di ibukota Mesir, Kairo. Demikian yang dilaporkan oleh Reuters, senin 20 Mei 2019. Kini terdapat sekitar 1.200 orang wanita dan anak-anak warga Kairo berlatih pencak silat.
Ilmu bela diri asal Indonesia ini populer di Mesir sejak tahun tahun 2003 dan meraih puncaknya pada tahun 2011 lalu. Wanita yang sebagian besar adalah remaja dan dewasa muda berlatih seminggu sekali di pusat budaya Indonesia bersama pelatih asal Indonesia.
Pencak silat yang berkembang di Kairo adalah silat aliran Tapak Suci yang dibawa masuk ke Mesir pada tahun 1980-an oleh seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di al-Azhar. Mahasiswa yang berasal dari Minang ini tidak ingin kehilangan kemampuan beladirinya dan kerap berlatih bersama temannya di asrama Buuts Putera milik universitas al-Azhar.
Kini pusat pelatihan pencak silat tapak suci telah memiliki 3 cabang di ibu kota Kairo dan 1 cabang di daerah Banha. Keempat cabang ini berada dibawah binaan Pimpinan Cabang Internasional Muhammadiyah Kairo. Mesir pun telah memiliki asosiasi pencak silat sendiri yang bernama Egypt Pencak Silat Federation yang telah diakui dan bisa berkompetisi di ajang silat internasional.
KBRI Kairo sendiri sangat mendukung Kepopuleran budaya indonesia di Mesir. Pada tahun 2018 Lalu di tanggal 15 september, KBRI Kairo menggelar Festival Pencak Silat di Gezira Youth Center, Zamalek, Mesir yang menampilkan pencak silat sebagai seni pertarungan dan Atraksi bela diri.
Baca juga:
Mengenal Kerambit, Senjata Minang dalam John Wick 3
Kairo dianggap sebagai kota besar yang paling berbahaya bagi wanita menurut survei yang dilakukan oleh Thomson Reuters Foundation pada tahun 2017. Dalam kota yang berbahaya itu, pencak silat menyediakan alat untuk membela diri bagi para wanita Mesir. “jika seseorang mendekati saya, saya mampu untuk mempertahankan diri dengan baik, saya punya kepercayaan diri sekarang, dan tak seorang pun bisa melecehkan saya karena saya menghadapi mereka.” Ujar remaja putri Rahma Hateem kepada Reuters.
Simak video pilihan ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News