GenPI.co - Seorang pakar gizi membeberkan orang tua harus memperhatikan porsi, tampilan dan gizi seimbang dalam menyiapkan bekal untuk anak terutama anak usia dini.
Pakar Gizi dari Institute Pertanian Bogor (IPB) Anna Vipta Mauludyani mengatakan bekal bukan merupakan makanan pengganti sarapan.
Anna mengungkapkan orang tua harus punya anggapan bekal merupakan snack atau selingan, sehingga porsinya pun tak terlalu banyak.
“Siapkan porsi kecil seperti halnya snack, tidak terlalu banyak,” katanya dikutip dari Antara, Senin (13/3).
Anna menjelaskan porsi bekal untuk anak hanya untuk memenuhi 10 persen dari total kebutuhan kalori anak dalam sehari.
Dia mencontohkan ketika kebutuhan kalori dalam sehari sebesar 1.400 kkal, maka bekal untuk anak cukup 140 kkal.
“Kira-kira setengah centong sebelum ditambah lauk, sayur dan buah. Itu sudah cukup. Tidak perlu sampai tempat bekalnya penuh,” ujarnya.
Menurut Anna, dengan porsi yang tak terlalu banyak itu maka anak akan merasa menikmatii bekal yang dibawanya.
Dia juga menganjurkan supaya orang tua memilih tempat bekal yang menarik supaya anak bersemangat dan menambah kepercayaan diri.
“Orang tua juga bisa memodifikasi pengolahan sayuran yang disukai anak. Misal memasukkan sayur ke dalam nugget, risol,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News