Kematian di Mana-Mana, Ethiopia Jadi Lautan Mayat, Warga Tersayat

26 April 2021 20:38

GenPI.co - Korban tewas dalam bentrokan bulan ini antara dua kelompok etnis terbesar di Ethiopia, Oromo dan Amhara, di wilayah utara Amhara mungkin mencapai 200 orang.

Penduduk dan pejabat di Zona Khusus Oromia, sebuah daerah di Amhara dengan mayoritas penduduk Oromo, dan kota Ataye mengatakan ada bentrokan mematikan di daerah itu sejak 16 April.

BACA JUGA: Kehancuran Ethiopia, Kematian di Mana-mana, Warga Merana

"Menurut informasi yang kami dapatkan dari orang-orang yang mengungsi, kami memperkirakan bahwa hingga 200 orang mungkin telah meninggal di kedua zona tersebut, tetapi kami masih perlu memverifikasi jumlahnya," kata kepala Ombudsman Endale Haile dalam keterangannya, seperti dilasnir dri Reuters, Senin (26/4/2021).
 
Lebih lanjut, Endale menyatakan bahwa di Zona North Shoa di kawasan itu, hampir 250.000 orang mengungsi akibat pertempuran tersebut, sementara antara 20 persen dan 25 persen rumah di Ataye telah dibakar.

Di Zona Khusus Oromia, 78.000 orang lainnya mengungsi dalam pertempuran baru-baru ini, katanya.

Endale menambahkan sebuah kota kecil di zona yang sama telah terbakar seluruhnya pada bulan Maret, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang apakah ada korban dari insiden itu.

Menyusul kekerasan di kota Ataye, Addis Ababa mengumumkan keadaan darurat di bagian selatan negara bagian Amhara untuk membendung kekerasan.

Sementara, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia (EHRC) mengatakan sebuah kelompok bersenjata menguasai sebuah daerah di bagian barat negara itu.

Badan yang ditunjuk negara mengatakan telah menerima laporan bahwa Sedal Woreda, di zona Kamashi di wilayah Benishangul-Gumuz.
 
Sebagai informasi, dalam beberapa bulan terakhir, Benishangul-Gumuz dilanda gelombang kekerasan etnis termasuk serangan pada bulan Desember yang menewaskan lebih dari 200 warga sipil.

Ini adalah salah satu dari beberapa titik nyala di seluruh negeri dengan lebih dari 100 juta orang di mana persaingan etnis atas tanah, kekuasaan dan sumber daya telah menyulut sebelum pemilihan nasional yang tertunda.

BACA JUGA: Situasi di Tigray Ethiopia Mencekam, Perang Besar di Mana-mana

Awal bulan ini, lebih dari 100 orang tewas dalam bentrokan perbatasan antara wilayah Afar dan Somalia. Kedua wilayah tersebut saling menyalahkan pasukan khusus dari sisi masing-masing atas kematian tersebut.

Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, penyerang menewaskan sedikitnya 30 warga sipil dalam serangan di sebuah desa di wilayah Oromia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co