Amuk Junta Militer Sadis, Organ Tubuh Warga Myanmar Disiksa Habis

10 Mei 2021 22:48

GenPI.co - Salah seorang warga yang bekerja sebagai penyair di Myanmar bernama Khet Thi, yang menulis untuk menentang para jenderal yang merebut kekuasaan pada 1 Februari, telah meninggal setelah ditahan oleh pasukan keamanan dan tubuhnya dikembalikan dengan penuh siksaan dan beberapa organ tubuh hilang.

Namun, hingga kini, seorang juru bicara pemimpin militer negara belum merespons atas kematian Khet Thi yang mengerikan tersebut.

BACA JUGA: Tegang, Pemerintah Junta Militer Myanmar Tangkap Puluhan Jurnalis

Istri Khet Thi menceritakan keduanya dibawa untuk diinterogasi oleh tentara bersenjata dan polisi di pusat kota Shwebo, di wilayah Sagaing, pusat perlawanan terhadap kudeta di mana pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi ditangkap.

“Saya diinterogasi. Begitu pula dia. Mereka bilang dia ada di pusat interogasi. Tapi dia tidak kembali, hanya tubuhnya," ucap istrinya bernama Chaw Su, seperti dilansir dari BBC, Senin (10/5/2021).

Kemudian, mereka menelepon dirinya dan menyuruh saya untuk menemuinya di rumah sakit di Monywa.

"Saya pikir itu hanya untuk patah lengan atau semacamnya. Tapi ketika saya tiba di sini, dia berada di kamar mayat dan organ dalamnya diambil,” katanya.

Dia telah diberitahu di rumah sakit bahwa dia memiliki masalah jantung, tetapi tidak mau repot-repot membaca sertifikat kematian karena dia yakin itu tidak benar.

Chaw Su berkata bahwa tentara telah berencana untuk menguburkannya tetapi dia memohon kepada mereka untuk mengambil jenazahnya. Dia tidak mengatakan bagaimana dia tahu organ suaminya telah diambil.

"Dia meninggal di rumah sakit setelah disiksa di pusat interogasi," kata kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik dalam sebuah buletin yang menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas sejak kudeta mencapai 780.

Kelompok tersebut, yang memantau rincian pembunuhan, tidak mengidentifikasi sumber informasinya.

Sebagai informasi, Khet Thi setidaknya adalah penyair ketiga yang tewas dalam protes yang melanda negara itu sejak kudeta.

Dia adalah teman K Za Win, 39, seorang penyair yang ditembak mati dalam protes di Monywa pada awal Maret.

BACA JUGA: Sangar, Amukan Dokter ke Junta Militer Myanmar Bikin Ambyar

Selebritas dan tokoh budaya terkemuka telah muncul sebagai pendukung utama oposisi terhadap kudeta dengan protes setiap hari di berbagai bagian negara meskipun ada pembunuhan dan ribuan penangkapan.

Khet Thi adalah seorang insinyur sebelum berhenti dari pekerjaannya pada tahun 2012 untuk fokus pada puisinya. Ia menghidupi dirinya sendiri dengan membuat dan menjual es krim dan kue.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co