Mossad Bakal Ganas, Agennya Bisa Bunuh Target dengan Pasta Gigi

27 Mei 2021 15:40

GenPI.co - Bos baru Mossad, David Barnea, memerlihatkan tanda-tanda bakal membawa intelijen Israel kian ganas. Selama ini Mossad sangat disegani dunia lantaran agennya mampu membunuh target dengan pasta gigi.

Agen dinas rahasia Israel ini menjadi salah satu yang membuat Israel bertahan di tengah gempuran lawannya.

Mossad pun menjadi dinas intelijen yang dianggap momok menakutkan bagi negara-negara yang bermusuhan dengan Israel.

BACA JUGA: Shio Susah Jujur, Hidupnya Tak Kunjung Mujur

Sepak terjangnya dalam mengacak-acak sejumlah negeri membuatnya diakui sebagai salah satu dinas intelijen terbaik dan tersukses di dunia.

Sampai saat ini, Mossad telah melakukan banyak operasi untuk membunuh targetnya. Sebuh saja pada target Wadie Haddad.

Empat puluh tahun lalu, Wadie Haddad adalah salah satu orang paling dicari di dunia.

Haddad adalah pendiri Front Populer Kiri-jauh untuk Pembebasan Palestina yang Berani, bertekad, dan kejam.

Dia melatih teroris terkenal Carlos the Jackal dan mendalangi pembajakan sebuah pesawat Air France yang diterbangkan ke Entebbe di Uganda dan kemudian diselamatkan oleh pasukan komando Israel.

Dinas rahasia Israel, Mossad, menginginkan dia mati. Tetapi enam tahun setelah mereka pertama kali mengeluarkan perintah pembunuhan, Haddad masih hidup dalam kenyamanan di Baghdad.

Melansir Daily Mail, pada 10 Januari 1978, seorang agen Mossad di dalam lingkaran dalam Haddad berasil mendekatinya.

Dia hanya dikenal sebagai Sadness. Sadness mengganti pasta giginya dengan pasta gigi serupa yang dicampur dengan racun mematikan.

Setiap kali Haddad menyikat giginya, sejumlah kecil racun bekerja melalui gusi ke aliran darahnya.

Sedikit demi sedikit, dia mulai sekarat. Rekan-rekan Palestina kemudian menghubungi polisi rahasia Jerman Timur. Haddad kemudian diterbangkan ke rumah sakit di Berlin Timur.

BACA JUGA: Jiwa Entrepreneur Getarkan Jiwa, Bisnis Zodiak Sukses Luar Biasa

Lubang-lubang di tubuh Haddad mengeluarkan darah. Sepuluh hari kemudian, Haddad meninggal dalam kondisi kesakitan.

Apa yang terjadi pada Haddad, kata jurnalis Israel Ronen Bergman dalam sebuah buku barunya, hanyalah contoh paling melodramatis dari apa yang sekarang menjadi pola yang bertahan lama.

Dan sekarang, Direktur baru Mossad, David Barnea, bakal membuat intelijen Israel itu kian ganas. Seperti apa transformasinya? Hanya Barnea yang tahu detilnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co