GenPI.co - Media pemerintah Korea Utara mengecam penghapusan perjanjian antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang membatasi pengembangan rudal balistik Korea Selatan
Korea Utara menyebut langkah itu sebagai tanda "kesepakatan ganda yang memalukan" dari Washington.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengumumkan penghapusan pedoman rudal bersama yang telah membatasi jangkauan rudal balistik yang dikembangkan oleh Korea Selatan hingga 800 kilometer (500 mil).
Penghapusan itu terjadi setelah pertemuan puncak pertama Moon dengan Presiden AS Joe Biden awal bulan ini.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada hari Senin (31/5) memuat sebuah artikel oleh Kim Myong Chol yang menuduh AS menerapkan standar ganda karena berusaha untuk melarang Pyongyang mengembangkan rudal balistik.
Dia menyebut AS asyik dalam konfrontasi meskipun hanya basa-basi untuk berdialog.
“Langkah penghentian adalah pengingat yang jelas dari kebijakan bermusuhan AS terhadap DPRK dan kesepakatan ganda yang memalukan.”
Democratic People's Republic of Korea (DPRK) adalah nama resmi Korea Utara.
Komentator KCNA itu menuding AS memicu perlombaan senjata di semenanjung Korea dan di sekitarnya melalui penghapusan kesepakatan batasan jarak jangkauan rudal itu.
Penghapusan batas jangkauan tersebut membuat rudal-rudal Korea Selatan memiliki kemampuan menyerang seluruh Korea Utara.
“Target Korea Utara adalah AS, bukan militer Korea Selatan, dan akan melawan AS melalui prinsip kekuatan untuk kekuatan," kata Kim.
Komentar itu adalah yang pertama dari Korea Utara sebagai tanggapan atas pertemuan puncak 21 Mei antara para pemimpin AS dan Korea Selatan.
Pyongyang telah mengatakan sebelumnya bahwa mereka tidak akan kembali ke pembicaraan selama ada "permusuhan" AS.(al-Jazeera)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News