Pengakuan NATO Mengejutkan, Ada Ambisi Nyata dari China, Apa Itu?

GenPI.co - NATO telah bergerak untuk menghadapi ambisi militer China untuk pertama kalinya, yang mengatakan Beijing menghadirkan 'tantangan sistemik untuk aliansi keamanan transatlantik.

NATO juga mendesak aliansi kuat beranggotakan 30 orang itu untuk melawan kekuatan militer, politik dan ekonomi China yang sedang berkembang.

“Ambisi yang dinyatakan China dan perilaku tegas menghadirkan tantangan sistemik terhadap tatanan internasional berbasis aturan dan ke area yang relevan dengan keamanan aliansi,” kata komunike NATO, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (14/6/2021).

BACA JUGA:  Amerika Serikat Bongkar Borok China, Fakta Mengejutkan Terungkap

NATO juga menuduh Beijing memperluas persenjataan nuklirnya dengan cepat dan tidak jelas dalam menerapkan modernisasi militernya, serta menyoroti kerja sama militer China dengan Rusia dalam latihan di kawasan Euro-Atlantik sebagai perhatian.

“Kami menyerukan China untuk menegakkan komitmen internasionalnya dan untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam sistem internasional, termasuk di ruang angkasa, dunia maya, dan domain maritim, sesuai dengan perannya sebagai kekuatan utama,” kata komunike tersebut.

BACA JUGA:  Prabowo Beri Penjelasan Menohok Soal Pemerintah China dan Medsos

Berbicara kepada wartawan setelah KTT, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan ada konvergensi pandangan yang kuat di antara sekutu mengenai tantangan yang ditimbulkan oleh perilaku Beijing.

“Para pemimpin sepakat bahwa kita perlu mengatasi tantangan seperti aliansi dan bahwa kita perlu terlibat dengan China untuk mempertahankan kepentingan keamanan kita,” jelasnya.

BACA JUGA:  Gebrakan Baru China Luncurkan Penerbangan Luar Angkasa Manusia

Dalam perkembangan lain, komunike NATO menyatakan aliansi akan beradaptasi dengan tantangan keamanan terkait iklim.

Mereka turut meminta Rusia untuk membatalkan penunjukan dua sekutunya Amerika Serikat dan Republik Ceko sebagai 'negara yang tidak bersahabat' dan mendesak Iran untuk menghentikan semua rudal balistik.

Aliansi itu juga menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menyediakan dana transisi untuk bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, setelah penarikan pasukan sekutu pimpinan AS dari negara itu.(*)