Pernyataan Pejabat Korea Utara Soal Nuklir, AS langsung Pupus!

24 Juni 2021 08:15

GenPI.co - Menteri luar negeri Korea Utara Ri Son Gwon mengatakan negaranya bahkan tidak mempertimbangkan dimulainya kembali pembicaraan nuklir yang terhenti dengan Amerika Serikat.

Pernyataannya yang keluar pada hari Rabu (23/6) itu menepis harapan yang diungkapkan oleh pejabat AS dan Korea Selatan untuk dimulainya kembali negosiasi dengan cepat.

Ri Son Gwon mengatakan itu sehari  setelah saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan pesan yang mengatakan bahwa harapan AS akan pembicaraan akan “menjatuhkan mereka ke dalam kekecewaan yang lebih besar.”

BACA JUGA:  Pesan Tegas AS untuk Korea Utara: Di mana Saja, Kapan Saja!

Harapan untuk memulai kembali pembicaraan nuklir berkobar setelah Kim Jong Un menginstruksikan para pejabat pada konferensi politik pekan lalu untuk mempersiapkan dialog dan konfrontasi dengan pemerintahan Biden. 

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyebut komentar Kim sebagai  sinyal yang menarik.

BACA JUGA:  Terkuak, 48 Persen dari Jumlah Korban Tewas di Gaza Ternyata...

Ri memuji pernyataan yang dikeluarkan oleh saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, yang menurutnya menepis  penilaian, dugaan, dan harapan tergesa-gesa dari AS.

"Kami bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan kontak dengan AS, apalagi memilikinya, yang tidak akan membawa kita ke mana-mana, hanya menghabiskan waktu yang berharga,” kata Ri dalam sebuah pernyataan yang publikasi oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi.

BACA JUGA:  Pernyataan Saudari Kim Jong Un Tajam! Niat AS Langsung Patah

Negosiasi nuklir antara Washington dan Seoul telah terhenti sejak runtuhnya pertemuan antara Kim Jong Un dan mantan Presiden Donald Trump pada 2019.

Pembicaraan itu terhenti karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi ekonomi yang dipimpin AS dengan imbalan denuklirisasi parsial oleh Korea Utara.

Beberapa ahli mengatakan Korea Utara tidak berniat untuk kembali ke pembicaraan kecuali Amerika Serikat menawarkan konsesi yang berarti, kemungkinan dalam bentuk sanksi yang diringankan.

Pekan lalu, Kim Jong Un menyerukan upaya yang lebih kuat untuk meningkatkan ekonomi Korut.

Negara itu saat tengah berada dalam kondisi buruk dan terpukul oleh penutupan perbatasan pandemi dan menghadapi kekurangan pangan yang parah.(*).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co