GenPI.co - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz pada hari Kamis (5/8) mengeluarkan pernyataan keras terkait ketegangan negara itu dengan Iran.
Dia blak-blakan mengatakan bahwa Israel untuk terlibat langsung secara militer dengan Iran.
Pernyataan Gantz muncul di tengah-tengah ketegangan di kawasan itu saat Iran meningkatkan kemampuan nuklirnya dan ketika garis keras Ebrahim Raisi dilantik menjadi presiden.
Ditanya dalam sebuah wawancara dengan situs berita Ynet apakah Israel siap menyerang Iran jika perlu, Gantz hanya menjawab, “Ya.”
Namun, tambahnya, Israel fokus pada upaya untuk memobilisasi komunitas internasional untuk mengendalikan Teheran.
“Karena kita tidak dapat menandai Iran hanya sebagai masalah Israel dan membebaskan seluruh dunia dari masalah ini,” katanya.
Dia menegaskan baik regional hingga seluruh dunia perlu bersama-sama dengan Israel untuk berurusan dengan Negara Republik Islam itu.
Sehari sebelumnya, Gantz dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid menuding para komandan Iran yang berada di balik serangan pesawat tak berawak mematikan pekan lalu terhadap sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Oman.
“Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara IRGC, berada di balik lusinan serangan teror di wilayah tersebut dengan menggunakan UAV dan rudal,” kata Gantz kepada utusan dari negara-negara di Dewan Keamanan PBB selama pengarahan di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem.
Gantz juga menyebut sosok yang dia anggap bertanggungjawab dalam penyerangan kapal Marcer Street
“Untuk pertama kalinya, saya juga akan mengungkap orang yang bertanggung jawab langsung atas peluncuran UAV bunuh diri — namanya Saeed Ara Jani dan dia adalah kepala komando UAV IRGC.”
Gantz juga memperingatkan dalam briefing hari Rabu kepada para utusan bahwa Iran hanya sekitar 10 minggu lagi untuk memperoleh uranium yang diperkaya yang cukup untuk membuat bom nuklir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News