Kepala Intelijen Pakistan ke Kabul, Taliban Dapat Angin Segar

05 September 2021 06:25

GenPI.co - Dua sumber di kota Kabul, Afghanistan menyebut bahwa  Kepala Intelijen  Pakistan Letnan Jenderal Faiz Hameed terbang ke negara itu pada hari Sabtu (4/9).

Tidak jelas apa agendanya, tetapi seorang pejabat senior di Pakistan mengatakan awal pekan ini bahwa Hameed, yang mengepalai badan Inter-Services Intelligence (ISI) yang kuat, dapat membantu Taliban mengatur ulang militer Afghanistan.

Washington menuduh Pakistan dan ISI mendukung Taliban dalam perjuangan kelompok itu selama dua dekade melawan pemerintah dukungan AS di Kabul.

BACA JUGA:  Geger Dokumen Bukti Dugaan Keterkaitan Arab Saudi di Teror 11/9

 Islamabad sendiri  telah membantah tuduhan tersebut.

Setelah kelompok Islam itu merebut Kabul bulan ini, para analis mengatakan peran Pakistan di Afghanistan akan jauh lebih ditingkatkan.

BACA JUGA:  Mesir Pakai Gas Beracun, 3 Penyelundup Palestina Langsung Tewas

Pemerintah Pakistan telah mengatakan bahwa pengaruhnya terhadap gerakan itu telah berkurang.

Terutama sejak kepercayaan Taliban tumbuh setelah Washington mengumumkan tanggal penarikan penuh pasukan AS dan pasukan asing lainnya.

BACA JUGA:  Pemerintahan Baru Afghanistan Terbentuk, 3 Orang ini Pegang Kuasa

Sementara itu, Taliban mengatakan pengumuman pemerintahan baru akan dimundurkan ke minggu depan.

Salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, yang dilaporkan oleh beberapa sumber Taliban akan memimpin pemerintahan baru, mengatakan dalam sambutannya kepada media bahwa pemerintahan baru “akan mencakup semua faksi rakyat Afghanistan.”

“Kami melakukan upaya terbaik kami untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka. Pemerintah akan memberikan keamanan, karena itu diperlukan untuk pembangunan ekonomi,” katanya.

Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan salah satu pedagang valuta asing utama di Kabul telah dibuka kembali.

Perekonomian Afghanistan yang miskin telah menjadi kacau balau oleh pengambilalihan oleh Taliban. Banyak bank tutup dan uang tunai tidak mencukupi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan akan mengadakan konferensi bantuan internasional di Jenewa pada 13 September untuk membantu mencegah apa yang disebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai “bencana kemanusiaan yang menjulang.”

Tanpa bantuan yang telah menopang negara selama bertahun-tahun, Taliban akan kesulitan mencegah keruntuhan ekonomi.

Kekuatan Barat mengatakan mereka siap untuk terlibat dengan Taliban dan mengirim bantuan kemanusiaan.

Akan tetapi pengakuan formal dari pemerintah dan bantuan ekonomi yang lebih luas akan bergantung pada tindakan – bukan hanya janji – untuk melindungi hak asasi manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co