Bukannya Jaga Perdamaian, Tentara Gabon ini Malah Bikin Kasus

17 September 2021 01:20

GenPI.co - Sebanyak 450 tentara Gabon dipulangkan oleh PBB dari misi mereka menjaga perdamaian di Republik Afrika Tengah.

Tindakan tersebut menyusul penyelidikan terkait dugaan perbuatan asusila terhadap lima  gadis. 

Disebutkan, tuduhan pelecehan itu terkait dengan sejumlah tentara penjaga perdamaian Gabon tak dikenal yang beroperasi di pusat negara itu.

BACA JUGA:  Hindari Taliban, Pesepak Bola Remaja Putri Sampai Harus Begini

Misi PBB memelihara perdamaian di Republik Afrika Tengah dikenal dengan nama MINUSCA.

Kementerian pertahanan Gabon mengatakan pihaknya juga telah meluncurkan penyelidikan.

BACA JUGA:  Antisipasi China, Jet Tempur Taiwan Latih Mendarat di Jalan Raya

"Jika tuduhan itu terbukti benar, para pelaku akan diajukan ke pengadilan dan diadili dengan sangat keras," kata pihak kementerian pertahanan Gabon.

Republik Afrika Tengah adalah negara yang kaya akan berlian, kayu dan emas. Namun negara berjuang untuk menemukan stabilitas sejak peristiwa pemberontakan pada 2013 yang menggulingkan pemerintahan presiden Francois Bozize.

BACA JUGA:  Puluhan Diplomat Afghanistan Bersatu, Peringatkan Ancaman Taliban

Kekerasan telah berkobar di Republik Afrika Tengah sejak pemilihan umum pada Desember di mana Presiden Faustin-Archange Touadera menang untuk masa jabatan kedua, namun hasil pemilu itu disengketakan oleh koalisi milisi.

Sejumlah tuduhan pelecehan seksual telah mengganggu misi pemeliharaan perdamaian PBB selama bertahun-tahun.

Mantan kepala MINUSCA, Babacar Gaye, mengundurkan diri pada 2015 di tengah tuduhan pelecehan seksual terhadap pasukan penjaga perdamaian, yakni kasus baru yang muncul pada 2016.

Republik Afrika Tengah tidak sendirian. Di Republik Demokratik Kongo, puluhan tuduhan pelecehan seksual juga dilaporkan pada 2017.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co