Taliban Terus Abaikan Hak Perempuan, Tapi Berkoar-koar Begini

22 September 2021 08:25

GenPI.co - Kelompok Taliban di Afghanistan memperluas kabinet sementara mereka dengan menunjuk wakil menteri pada hari Selasa (21/9).

Namun dari nama-nama yang ditunjuk tidak ada satu pun yang mewakili kaum perempuan.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa mereka akan menilai Taliban dengan tindakan mereka.

BACA JUGA:  New York Times Bikin Laporan Soal Aksi Mossad, Iran pun Membantah

Bahwa pengakuan terhadap pemerintah yang dipimpin kelompok garis keras iitu akan dikaitkan dengan perlakuan terhadap perempuan dan minoritas. 

Dalam pemerintahan mereka sebelumnya di Afghanistan pada akhir 1990-an, Taliban telah melarang anak perempuan dan perempuan dari sekolah, pekerjaan, dan kehidupan publik.

BACA JUGA:  ISIS Mengaku Renggut Nyawa Puluhan Milisi Taliban

Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid membela penambahan terbaru ke Kabinet pada konferensi pers Selasa.

DIa  mengatakan itu termasuk anggota etnis minoritas, seperti Hazara, dan bahwa perempuan mungkin ditambahkan kemudian.

BACA JUGA:  Taliban Terus Menindas, Warga Afghanistan Hidup dalam Ketakutan

Mujahid menyoroti pada sikap komunitas internasional terkait pengakuan kekuasaan Taliban dengan, mengatakan tidak ada alasan untuk menahannya. 

"Adalah tanggung jawab Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakui pemerintah kami (dan) bagi negara-negara lain, termasuk negara-negara Eropa, Asia dan Islam, untuk memiliki hubungan diplomatik dengan kami," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Taliban memiliki dana untuk membayar gaji pemerintah 'tetapi membutuhkan waktu.'

Taliban telah membingkai Kabinet mereka saat ini sebagai pemerintah sementara, menunjukkan bahwa perubahan masih mungkin terjadi, tetapi mereka belum mengatakan apakah akan ada pemilihan umum.

Mujahid juga ditanya tentang pembatasan baru-baru ini yang dikenakan pada anak perempuan dan perempuan.

Termasuk keputusan untuk tidak mengizinkan anak perempuan di kelas enam hingga 12 untuk kembali ke ruang kelas untuk sementara waktu.

Mujahid mengatakan ini adalah keputusan sementara, dan bahwa segera akan diumumkan ketika mereka bisa pergi ke sekolah.

Dia mengatakan rencana sedang dibuat untuk memungkinkan mereka kembali, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Anak laki-laki di kelas enam sampai 12 sendiri telah melanjutkan studi mereka selama akhir pekan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co