GenPI.co - Di tengah upaya dunia menuntaskan masalah Covid-19 yang belum kelar, muncul lagi wabah mematikan lain yakni flu burung yang kini mulai mengancam dunia
Dalam beberapa hari terakhir Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menerima laporan terjadinya wabah flu burung di beberapa tempat di Asia dan Eropa.
Laporan-laporan itu menjadi tanda virus menyebar dengan cepat lagi.
Penyebaran flu burung yang sangat patogen, telah memukul industri perunggasan dengan sangat keras.
Mereka terpaksa memusnahkan puluhan juta unggas untuk mencegah penularan Wabah ini sering mengakibatkan pembatasan perdagangan.
Situasi ini juga menarik perhatian ahli epidemiologi karena virus dapat ditularkan ke manusia.
China telah melaporkan 21 infeksi pada manusia dengan subtipe H5N6 flu burung sepanjang tahun ini, lebih banyak dari keseluruhan tahun 2020.
Korea Selatan melaporkan wabah di peternakan yang memiliki 770.000 unggas di Chungcheongbuk-do, kata OIE pada hari Senin (14/11), mengutip sebuah laporan dari otoritas Korea Selatan. Semua hewan tersebut kemudian disembelih.
Masih di Asia, Jepang melaporkan wabah pertamanya pada musim dingin 2021, di sebuah peternakan unggas di timur laut negara itu.
“Sementara dii Eropa, Norwegia melaporkan wabah flu burung H5N1 di wilayah Rogaland dalam kawanan 7.000 burung,” laporOIE.
Wabah flu burung umumnya terjadi pada musim gugur, disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi.
Pemerintah Belgia menempatkan negara itu pada peningkatan risiko flu burung, memerintahkan unggas untuk diamankan di dalam kandang mulai Senin, setelah varian flu burung yang sangat patogen diidentifikasi pada angsa liar di dekat Antwerpen.
Belgia mengikuti langkah serupa di negara tetangga Prancis awal bulan ini dan di Belanda pada bulan Oktober.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News