GenPI.co - Rusia pada hari Kamis (25/11) berhasil menempatkan satelit militer ke orbit. Satelit ini diyakini sebagai bagian dari sistem anti-rudal peringatan dini Kremlin.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sebuah roket Soyuz yang membawa muatan rahasia meluncur dari kosmodrom Plesetsk di Rusia utara pada dini hari Kamis pagi.
“Pada 0109 GMT, sebuah roket diluncurkan yang menempatkan pesawat ruang angkasa ke orbit untuk kepentingan kementerian pertahanan", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Interfax.
Tidak ada rincian lebih lanjut dari yang diberikan kementerian tersebut terkit satelit barunya.
Menurut situs web Spaceflightnow yang membahas mengenai luar angkasa, peluncuran tersebut mungkin mengirimkan satelit Tundra.
Rusia sebelumnya telah meluncurkan satelit Tundra pada 2015, 2017 dan 2019, menurut Interfax.
Sementara Situs web spesialis Russian Space Web mengatakan jalur darat peluncuran Kamis itu cocok dengan misi sebelumnya yang mengirimkan satelit untuk sistem peringatan rudal Rusia bernama Kupol atau kubah.
Diluncurkan pada tahun 2019, Kupol dirancang untuk mendeteksi peluncuran rudal balistik dan melacaknya ke lokasi pendaratannya, meskipun konfigurasi pastinya tidak diketahui.
Pada tahun 2018, Amerika Serikat, yang mencurigai Rusia berusaha mengembangkan senjata luar angkasa.
Negeri Pama Sam mengatakan pihaknya khawatir dengan perilaku yang sangat tidak normal dari satelit Rusia.
Moskow menolak tudingan AS dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak berdasar.
Pekan lalu, Rusia menghadapi reaksi internasional setelah militer negara iru menghancurkan salah satelitnya sendiri.
Tindakan menciptakan awan puing-puing ruang angkasa yang memaksa kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk berlindung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News