GenPI.co - Skandal besar di China membuat pemerintah setempat memecat, menghukum, dan memeriksa lebih dari selusin pejabat lokal di provinsi Jiangsu timur.
Tindakan itu dilakukan setelah penyelidikan yang dimaksudkan untuk meredam kemarahan publik atas kasus seorang ibu dari delapan anak yang ditemukan dirantai di leher.
Kantor berita resmi Xinhua melaporkan Rabu, mengutip penyelidikan pemerintah setempat menyebut bahwa Ketua Partai Komunis untuk daerah Feng termasuk di antara mereka yang dipecat.
Para pejabat juga mengumumkan tindakan keras terhadap perdagangan perempuan, berjanji untuk menyelidiki kasus-kasus yang melanggar hak-hak perempuan, anak-anak dan orang cacat mental.
“Pihak berwenang Jiangsu bersumpah untuk menindak tegas kejahatan yang berkaitan dengan perdagangan perempuan dan anak-anak, serta mereka yang membeli perempuan dan anak-anak yang diperdagangkan," tambah laporan itu.
Kasus ini terkuak setelh ebuah surat yang ditandatangani oleh 100 alumni Universitas Peking yang meminta pemerintah pusat untuk menyelidiki masalah ini.
Hal itu ditanggapi Pemerintah Jiangsu pekan lalu dengan mengunmumkan bahwa mereka akan membentuk tim untuk "menemukan kebenaran,"
Tiga dari 10 topik trending teratas di Weibo seperti Twitter China adalah tentang penyelidikan.
Nasib wanita itu membuat marah warga setelah sebuah video yang menunjukkan dia dikurung di gubuk tanpa pintu muncul pada akhir Januari.
Wanita itu, bernama Xiaohuamei, berasal dari desa terpencil di Yunnan dan dijual dua kali pada akhir 1990-an, menurut penyelidikan yang dikonfirmasi.
“Penjualan kedua adalah untuk keluarga Dong, yang putranya menikahinya pada tahun 2000 dan mengubah nama keluarga wanita itu menjadi Yang. Dia melahirkan delapan anak antara 1999 dan 2020,” kata Xinhua.
Jaksa setempat sekarang telah menangkap suami wanita itu atas tuduhan penganiayaan, dan dua orang lainnya karena perdagangan, kata penyelidikan itu.
Banyak pengguna Weibo memosting kasus-kasus sebelumnya tentang wanita yang diperdagangkan di ekonomi di China.
Salah satu di antaranya adakah rekaman seorang pria yang mengurung istrinya di gudang kentang, dan membahas hak-hak terbatas wanita pedesaan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News