GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin bakal mengorbankan sebanyak 50 ribu tentara dalam invasi Ukraina. Hal itu terungkap dalam dokumen yang bocor dari Kementerian Kesehatan Rusia.
Tak itu saja, Moskow sedang mempersiapkan semua yang diperlukan untuk kondisi darurat medis.
Dilansir dari DailyMail pada Senin (28/2), seorang kepala intelijen diketahui mengatakan Rusia siap mengorbankan hingga 50 ribu tentara. Saat ini korban tewas di pihak Rusia sudah bisa mencapai 3.000.
Dikhawatirkan Putin akan memerintahkan panglima militer untuk menggunakan senjata kimia dan menyerang rumah sakit saat pertempuran berlanjut.
Keterangan di atas didapat dari dokumen yang ditandatangani Wakil Menteri Kesehatan Plutnitsky.
Dia meminta perusahaan medis untuk segera terlibat dalam kegiatan yang bertujuan menyelamatkan nyawa dan menjaga kesehatan orang-orang di Rusia.
Perusahaan medis Rusia telah diperintahkan untuk mengirim daftar rincian spesialis medis dan pekerjanya ke kementerian kesehatan.
Emma Burrows, editor berita ITV mengatakan dokumen tertanggal 25 Februari menunjukkan bahwa Rusia sedang mengantisipasi darurat kesehatan besar-besaran.
Kementerian kesehatan secara khusus mencari tenaga medis dengan spesialisasi trauma, maksilofasial dan jantung, serta perawat, pediatri, ahli anestesi, dan ahli radiologi.
Dokumen yang sama mengatakan pekerja yang dikerahkan akan ditawari biaya perjalanan dan akomodasi dan akan dibayar oleh Pusat Bencana Medis Federal.
Kementerian Pertahanan Kiev sejauh ini telah membuat Rusia kehilangan sekitar 2.800 tentara, 80 tank, 516 kendaraan lapis baja, 10 pesawat terbang dan tujuh helikopter.
Mantan kepala pertahanan Estonia Riho Terras, mengatakan Vladimir Putin marah karena gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Kiev.
“Putin sangat marah, dia berpikir perang akan mudah dan semuanya akan selesai dalam 1-4 hari. Rusia terkejut dengan perlawanan sengit yang mereka hadapi," katanya melalui akun Twitter miliknya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News