GenPI.co - Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan yang menewaskan satu perwira dan 10 tentara Mesir di Semenanjung Sinai.
Insiden itu merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan di Sinai Utara, di mana pasukan keamanan Mesir memerangi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Serangan terjadi pada Sabtu (7/5/2022) di jalan yang mengarah ke timur dari Terusan Suez ke Hasanah di Sinai Utara.
Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengungkapkan milisi menyerang dengan kendaraan yang dilengkapi bom.
Sekaligus sambil menembakkan senjata berat yang dipasang di truk pikap di lokasi kejadian tersebut.
Bala bantuan militer datang melawan kelompok ISIS dan mengejarnya.
"Elemen teroris sedang dikejar dan dikepung di daerah terpencil di Sinai," ujar juru bicara Mesir Gharib Abdel Hafez lewat pernyataan, dilansir dari Reuters, Senin (9/5/2022).
Sebelumnya, sejak 2018 militer telah memperluas kendali atas daerah pesisir Sinai Utara antara Jalur Gaza di timur.
Kemudian di Terusan Suez di barat, sehingga memungkinkan sejumlah kegiatan sipil dan pengembangan infrastruktur aktif kembali.
Namun, serangan sporadis masih terjadi ketika para milisi mencari perlindungan di daerah gurun di selatan pantai dengan menggunakan berbagai taktik seperti menembak dan memasang alat peledak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News