GenPI.co - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui pihaknya perlu berada di tengah-tengah sistem kesehatan dunia.
"Kami membutuhkan WHO yang didanai dengan lebih kuat dan berkelanjutan, di pusat arsitektur keamanan kesehatan global," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidatonya di Sidang Umum Kesehatan Dunia yang digelar pada 22-28 Mei, dikutip dari Antara, Selasa (24/5/2022).
Sidang tahunan tersebut dianggap sebagai salah satu yang terpenting dalam sejarah 75 tahun badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal itu terjadi di tengah upaya memperjelas perannya di masa depan dalam kebijakan kesehatan global dan mendapatkan persetujuan pendanaan.
Dia tak memungkiri telah banyak seruan untuk perubahan di WHO, hingga tak dapat dipungkiri perlu lebih banyak perubahan dibutuhkan.
Tedros menambahkan Covid-19 masih jauh dari usai dan dunia belum siap untuk menghadapi pandemi selanjutnya, seperti yang terungkap dalam sebuah laporan utama pekan lalu.
"Sudah jelas bahwa dunia tidak siap dan masih tidak siap menghadapi sebuah pandemi," tegasnya.
Namun, WHO sebelumnya juga telah dikritik usai sebuah panel independen menyebutnya "kurang bertenaga" saat pandemi Covid-19 melanda dunia, karena kemampuannya yang terbatas untuk menyelidiki wabah dan mengoordinasi upaya pembatasan penyebaran.
Meski demikian, 194 negara anggota WHO tampaknya memiliki pendapat berbeda tentang apakah badan itu layak mendapatkan kekuatan baru setelah melihat bagaimana mereka menangani Covid-19.
"Beberapa anggota mengatakan bahwa WHO telah melakukan apa yang dapat dilakukan selama pandemi dan ingin memperkuat otoritasnya, sementara lainnya merasa kecewa dengan WHO," ungkap profesor kesehatan global di Sekolah Pemerintahan Transnasional, Adam Kamradt-Scott.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News