Beberapa Perwira Rusia yang Berperang di Ukraina Tidak Senang dengan Putin

12 Desember 2022 06:25

GenPI.co - Beberapa perwira Rusia yang berperang di Ukraina tidak senang dengan petinggi militer dan Presiden Vladimir Putin karena pelaksanaan perang yang buruk.

Melansir Reuters, Minggu (11/12), hal itu dikatakan  kata seorang blogger nasionalis Rusia yang berpengaruh setelah mengunjungi zona konflik.

Hampir 10 bulan sejak Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina, tidak ada akhir yang terlihat dari konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua itu.

BACA JUGA:  Drone Ukraina Masuk Rusia, 2 Pangkalan Militer Hancur Lebur! Moskow dalam Bahaya

Blogger nasionalis bernama Igor Girkin itu blak-blakan mengenai perlaksanaan perang, terutama kekalahan Rusia yang merugikan di wilayah Kharkiv Ukraina pada bulan September.

Girkin sendiri adalah mantan petugas Layanan Keamanan Federal (FSB) yang membantu Rusia mencaplok Krimea pada 2014.

BACA JUGA:  Semua Warga Korea Selatan Bakal Berusia Lebih Muda 2 Tahun, Kenapa?

Dalam video 90 menit yang menganalisis perang Rusia, dia menyebut ada beberapa ketidakpuasan dengan para petinggi, lapor Reuters.

Girkin mengatakan "kepala ikan benar-benar busuk" dan bahwa militer Rusia membutuhkan reformasi dan asupan orang-orang yang kompeten yang dapat memimpin kampanye militer yang sukses.

BACA JUGA:  Presiden Ukraina jadi Person of The Year, Rusia Lontarkan Cibiran

Beberapa di tingkat menengah militer, kata Girkin, terbuka tentang ketidakpuasan mereka terhadap Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan bahkan Putin.

"Orang-orang di tingkat menengah di sana bahkan tidak menyembunyikan pandangan mereka yang tidak sepenuhnya memuji presiden atau menteri pertahanan.," kata Girkin.

Kementerian pertahanan Rusia tidak mengomentari pernyataan dari Girkin yang telah berulang kali mengkritik Shoigu, sekutu dekat Putin

Baik Ukraina dan Rusia mengatakan pihak lain telah menderita korban yang sangat tinggi, meskipun tidak ada yang memberikan data yang jelas.

Jenderal tertinggi Amerika Serikat memperkirakan pada 9 November bahwa Rusia dan Ukraina kehilangan 100.000 tentara.

Sedangkan jumlah kematian warga sipil tidak diketahui.

Barat, kata Girkin, ingin mengobarkan situasi revolusioner di Rusia mirip dengan Revolusi Februari tahun 1917. 

Kala itu, Tsar Nicholas II turun tahta di tengah kemarahan rakyat dan elite atas kegagalan Rusia dalam Perang Dunia Pertama.

Rusia, katanya, memiliki kekurangan rudal taktis yang efektif dan  gagal membangun superioritas udara karena pertahanan udara Ukraina.

"Kementerian Pertahanan kita hanya tidur dengan fakta bahwa seluruh dunia telah beralih ke penerbangan taktis baru," katanya.

Girkin dihukum in absentia oleh hakim Belanda atas pembunuhan atas perannya dalam penembakan pesawat MH17 di atas Ukraina pada tahun 2014 dengan hilangnya 298 penumpang dan awak. 

Rusia, yang berulang kali membantah menjatuhkan jet tersebut, menolak putusan tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co