Kembali Pimpin Rusia, Vladimir Putin Sebut Dukungan Publik terhadap Kebijakannya

22 Maret 2024 23:30

GenPI.co - Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Rusia karena telah memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden.

Dilansir AP News, Putin memperkuat kekuasaannya di negara tersebut selama enam tahun setelah tindakan keras yang paling keras terhadap perbedaan pendapat sejak masa Uni Soviet.

Setiap kritik publik terhadap Putin atau perangnya di Ukraina telah diredam, media independen telah dilumpuhkan, musuh politik Putin yang paling sengit, Alexei Navalny, meninggal di penjara Arktik bulan lalu dan aktivis oposisi lainnya berada di penjara atau di pengasingan.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Dapat Limusin Mewah dari Vladimir Putin, Pengamat Sebut Pelanggaran

Para pemimpin negara-negara Barat mengecam pemilu tersebut sebagai sebuah kepalsuan.

Berbicara dalam pidato video setelah pengumuman hasil akhir pemilu pada 15-17 Maret yang menunjukkan dia meraih 87% suara, Putin berpendapat bahwa hal itu mencerminkan dukungan publik yang kuat terhadap kebijakannya.

BACA JUGA:  Vladimir Putin Tegaskan Rusia Tidak Berniat Kerahkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

“Ini berarti dukungan terhadap arah politik dan ekonomi negara, pencapaian kita bersama yang, tentu saja, harus lebih besar lagi namun tetap membuat Rusia lebih kuat dan mandiri,” katanya.

Komisi Pemilihan Umum Pusat pada hari Kamis merilis hasil resmi akhir pemungutan suara, yang menunjukkan Putin memperoleh lebih dari 76 juta suara, jumlah terbesar dalam hampir seperempat abad pemerintahannya.

BACA JUGA:  Vladimir Putin Sebut Militer Rusia Akan Bangun Zona Penyangga di Ukraina

Tiga saingannya dari partai-partai pendukung Kremlin yang mendukung kebijakan Putin masing-masing menerima 3% hingga 4% suara.

Selain terbatasnya pilihan, tidak ada organisasi pemantau independen yang dapat memantau pemilu dan para analis mengatakan bahwa pemungutan suara online membuat pemilu sangat rentan terhadap manipulasi.

Putin telah memimpin Rusia sebagai presiden atau perdana menteri sejak Desember 1999, masa jabatan yang ditandai dengan agresi militer internasional dan meningkatnya intoleransi terhadap perbedaan pendapat.

Pada akhir masa jabatannya yang kelima, Putin akan menjadi pemimpin Rusia yang paling lama menjabat sejak Catherine yang Agung, yang memerintah pada abad ke-18. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co