Nasrallah dari Hizbullah Tewas, Joe Biden Sebut Israel Melakukan Tindakan Keadilan

30 September 2024 22:30

GenPI.co - Serangan Israel yang menewaskan Hassan Nasrallah dari Hizbullah merupakan ukuran keadilan bagi para korban pemerintahan teror selama empat dekade, kata Presiden Joe Biden pada hari Sabtu.

Dilansir AP News, komentar itu muncul setelah kelompok Hizbullah Lebanon mengonfirmasi pada Sabtu pagi bahwa Nasrallah, salah satu pendiri kelompok tersebut, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut pada hari sebelumnya.

Biden mencatat bahwa operasi untuk menyingkirkan Nasrallah terjadi dalam konteks konflik yang lebih luas yang dimulai dengan pembantaian warga Israel oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA:  PM Israel Benjamin Netanyahu Berjanji Menggunakan Kekuatan Penuh Melawan Hizbullah

“Nasrallah, keesokan harinya, membuat keputusan yang menentukan untuk bergabung dengan Hamas dan membuka apa yang disebutnya 'front utara' melawan Israel,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Ia juga mencatat bahwa Hizbullah di bawah pengawasan Nasrallah telah bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Amerika, Israel, dan Lebanon.

BACA JUGA:  Hizbullah Tembakkan Rudal ke Tel Aviv Saat Israel Melancarkan Serangan Mematikan

Serangan Hizbullah terhadap kepentingan AS termasuk pengeboman truk terhadap Kedutaan Besar AS dan barak pasukan multinasional di Beirut pada tahun 1983 dan penculikan kepala stasiun Badan Intelijen Pusat di Beirut, yang tewas saat ditawan. A

S mengatakan para pemimpin Hizbullah mempersenjatai dan melatih milisi yang melakukan serangan terhadap pasukan Amerika selama perang di Irak.

BACA JUGA:  AS dan Sekutu Serukan Segera Gencatan Senjata Israel dan Hizbullah Selama 21 hari

Gedung Putih menganggap kematian Nasrallah sebagai pukulan telak bagi kelompok tersebut.

Pada saat yang sama, pemerintah berupaya untuk bertindak hati-hati karena telah berupaya menahan perang Israel dengan Hamas, yang, seperti Hizbullah, didukung oleh Iran, agar tidak meledak menjadi konflik regional besar-besaran.

Gedung Putih dan Pentagon dengan cepat pada hari Jumat, tak lama setelah serangan itu, mengatakan kepada publik bahwa Israel tidak memberikan peringatan sebelumnya tentang operasi tersebut.

“Presiden Biden dan saya tidak ingin melihat konflik di Timur Tengah meningkat menjadi perang regional yang lebih luas,” kata Wakil Presiden Kamala Harris dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu yang menggemakan deskripsi Biden tentang “tindakan keadilan.”

Ia menambahkan, “Diplomasi tetap menjadi jalan terbaik untuk melindungi warga sipil dan mencapai stabilitas yang langgeng di kawasan tersebut.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co