Kini Makin Mengganas, Virus Corona Diprediksi Mereda Akhir Mei

27 Februari 2020 12:00

GenPI.co - Penyebaran virus corona atau Covid-19 diprediksi akan mereda pada akhir bulan Mei 2020.

Hal tersebut menjadi perkiraan, karena pada bulan itu negara China memasuki musim panas.

BACA JUGA: Setelah Bertemu Ahmad Dhani, Pengakuan Maia Estianty Mengejutkan

"Karena Covid-19 tidak tahan dengan panas. Itu juga jadi alasan kenapa sampai saat ini virus tersebut belum ditemukan di Indonesia, sebab negara kita iklimnya tropis, hangat," beber Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI Suhajar Diantoro di Tanjungpinang, Kepri, Rabu (26/2).

BACA JUGA: Waduh... Di Singapura Pengidap Virus Corona Terancam Dipenjara

Suhajar tidak menampik, kalau Covid-19 turut berpengaruh terhadap negara Indonesia.

Terutama sektor pariwisata, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang diketahui sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara terbesar kedua di Indonesia.

BACA JUGA: Luar Biasa... Khasiat Air Kelapa Sembuhkan 4 Penyakit Kronis

Padahal selama ini, Kepri cukup tergantung dengan turis China dan Singapura sebagai negara penyumbang kunjungan wisatawan terbesar.

Namun, belakangan ini, Tiongkok mengeluarkan larangan warganya untuk ke luar negeri. 

BACA JUGAMungkin Revisi UU ASN Kelar, Saat Semua Honorer K2 Sudah Pensiun

Demikian pula Singapura yang mengurangi warganya untuk bepergian ke luar negeri.

"Situasi ini menyulitkan pelaku wisata di Kepri. Sejumlah resort khususnya di kawasan wisata Bintan mulai sepi, karena tak ada turis China maupun Singapura yang datang sejak Covid-19 merebak ke sejumlah negara," bebernya.

BACA JUGA: Corona: Dramatis, TNI AL Evakuasi 188 WNI dari Kapal World Dream

Suhajar mengatakan, dalam beberapa bulan ini dapat dipastikan situasi ekonomi Indonesia akan melambat akibat Covid-19. 

Khususnya industri pariwisata sebagai salah satu penopang perekonomian nasional bakal sangat terpukul.

Maka dari itu, menurut Suhajar, pemerintah pusat telah menyiapkan beberapa strategi buat menghadapi pelambatan ekonomi akibat Covid-19.

BACA JUGA: UU ASN Menghambat Honorer Jadi PNS, Pemerintah Mau Urus K2 Saja

Di antaranya, menggerakkan belanja APBN, APBD, Dana BOS, dan Dana Desa pada awal tahun 2020 ini.

"Semua kegiatan pembangunan fisik diminta sudah mulai dilaksanakan paling lama bulan Maret, biar roda ekonomi cepat berputar," jelasnya.

BACA JUGA: Gubernur Anies Baswedan: Jakarta Menjadi Keberkahan Tersendiri

Suhajar pun menyampaikan untuk dana APBD yang di dalamnya terdapat dana transfer pusat, pada tahun ini mencapai Rp876 triliun. 

Apalagi jika misalnya ditambah dengan dana APBD se-Indonesia sekitar Rp300 triliun, maka ada sekitar Rp1.000 triliun lebih dana yang beredar di daerah.

BACA JUGA: Kamu Akan Beruntung, Jika Bersama 3 Zodiak Berhati Malaikat Ini

Kemudian dibantu dengan Dana BOS Rp54 triliun, dan Dana Desa Rp72 triliun untuk 74 ribu desa se-Indonesia.

"Presiden sudah meminta pemerintah pusat maupun daerah menggerakkan dana-dana tersebut, buat menggairahkan perekonomian daerah maupun nasional," pungkas Suhajar.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co