GenPI.co - Korea Selatan khususnya Seoul tengah berduka. Park Won-soon yang menjabat sebagai wali kota di ibu kota negeri gingseng itu ditemukan meninggal dunia di Gunung Bugak, wilayah utara Seoul.
Sebelum ditemukan, mendiang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya. Ia juga diberitakan meninggalkan surat wasiat sebelum kematiannya.
BACA JUGA: Berpeluang Jadi Presiden, Wali Kota Seoul Tewas Misterius
Di kancah perpolitikan Korsel, Park Won Soon cukup punya nama. Pengaruh pria yang menjabat wali kota selama 3 periode ini juga membuatnya dinilai berpotensi jadi calon presiden dari kalangan liberal untuk pemilihan presiden pada 2022.
Sebelum menjadi wali kota, Park adalah seorang pegiat hak asasi manusia dan pengacara. Ia selalu memperjuangkan kesetaraan gender dan hal tersebut berlangsung hingga dirinya memimpin Seoul, kota berpendududuk 10 juta jiwa itu.
Saat menjadi pengacara pada 1990-an, Park berhasil memenangi beberapa kasus pelecehan yang pertama terungkap di Korea Selatan.
Ia juga mengadvokasi para korban yang dipaksa jadi pemuas hasrat (comfort women) tentara Jepang di Korea sebelum dan selama Perang Dunia II.
BACA JUGA: Kata Keponakan, Donald Trump Curangi Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Ia juga ikut serta dalam gerakan #MeToo pada 2018, di mana dirinya memuji perempuan yang bersuara menuntut para pelaku kekerasan seksual, yang beberapa di antaranya merupakan politisi berpengaruh serta para pembuat kebijakan.
Park juga cukup vokal dalam aksi unjuk rasa "Candlelight Struggle" yang menyebabkan Presiden Park Geun-hye lengser dari jabatannya pada 2017.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News