GenPI.co - Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan karantina wilayah yang digunakan untuk menghambat penyebaran virus corona malah membunuh dan mencekik perekonomian negerinya diambang kebangkrutan.
"Tanpa gaji dan pekerjaan, rakyat mati," katanya merujuk pembatasan yang diberlakukan oleh beberapa negara bagian dan pemerintahan kota.
BACA JUGA: Patut Dicontoh, Presiden Meksiko Sumbang Gajinya untuk Covid-19
"Lockdown membunuh," tambahnya, seraya mengatakan bahwa beberapa politisi mencekik perekonomian dengan jam malam yang dipaksakan.
Pernyataan presiden itu muncul saat perekonomian Brazil diperkirakan menyusut 6,4 persen tahun ini, akibat terhantam oleh pandemi.
Bolsonaro mengumumkan dirinya terinfeksi covid-19 pada 7 Juli, menemui para pendukungnya di kawasan rumah dinasnya, Istana Alvorada, di Brazil.
Presiden mengenakan masker dan menjaga jarak beberapa meter dari para pendukungnya. Bolsonaro mengatakan dia merasa sehat meskipun terinfeksi virus dan memuji kesehatannya berkat minum hydroxychloroquine.
"Sayalah bukti hidup (bahwa obat itu manjur)," katanya kepada para pendukungnya. Di samping itu, presiden sayap kanan itu mengatakan minum obat antiparasit untuk melawan virus corona.
BACA JUGA: Sultan Jember Mau Jadikan Rumah Anang dan Ashanty Sebagai Museum
Brazil mencatat 28,532 kasus baru corona dan 921 kematian baru. Total kasus di Brazil, negeri kedua di dunia yang paling parah dilanda corona setelah Amerika Serikat. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News