GenPI.co - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengecam Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel yang menyebut Habib Rizieq Shihab belum bisa pulang karena melanggar overstay visa kunjungan.
"Tentunya sebagai duta besar, keberadaan duta besar harus berusaha untuk memulangkan. Bukan justru menyatakan Habib Rizieq tidak bisa pulang. Tidak membantu sedikit pun untuk bisa pulang," kecam Munarman melalui YouTube channel FRONT TV, Minggu (18/10).
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Jokowi Tentang UU Cipta Kerja
Sebelumnya Dubes Agus Maftuh menyatakan Habib Rizieq belum bisa pulang sebab masih tercatat sebagai pelanggar visa kunjungan karena overstay dalam sistem keimigrasian Arab Saudi.
"Di kolom foto MRS ditulis "Surah al-Mukhalif" foto pelanggar. "Red Blink" adalah sinyal bahwa yang bersangkutan belum bisa keluar dari Arab Saudi," jelas Agus dalam keterangannya, Rabu (14/10) lalu.
Munarman menyatakan kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air tinggal menunggu hari.
BACA JUGA: Terlahir Penuh Anugerah, Zodiak Ini Bikin Bahagia Dunia Akhirat
Sebab, Habib Rizieq memiliki dokumen rahasia yang bisa membantunya kembali dari Arab Saudi.
Munarman menyebut proses pemulangan Habib Rizieq ini sama sekali tidak menggunakan bantuan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.
Segala bentuk cekal dan persoalan hukum lainnya disebut Munarman sudah diselesaikan langsung oleh Habib Rizieq.
BACA JUGA: Takdir 5 Zodiak Cerdas, Auranya Bisa Bikin Orang Lain Bergetar
"Habib Rizieq juga punya beberapa dokumen lain yang ini sementara ini belum kami buka, dokumen rahasia ya," beber Munarman.
"Dokumen rahasia itu dengan pihak-pihak yang selama ini berhubungan dengan Habib Rizieq dan kedutaan besar tidak terlibat dalam masalah ini. Jadi sebetulnya dia (Dubes: Red) sok tahu," kata Munarman.
Munarman menyebut Rizieq masih menunggu proses administrasi bayan safan (exit permit), penjadwalan dan pembelian tiket untuk pulang ke Indonesia.
Menurut Munarman, Habib Rizieq ini bisa pulang kapan saja ketika izin bayan exit itu dikeluarkan suratnya.
"Surat-surat itu dikeluarkan Arab Saudi, tidak ada hubungannya dengan kedutaan kita. Kecuali ada hal lain yang dibikin-bikin," pungkas Munarman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News