Penderitaan Warga Palestina, Diserang Israel dan Virus Corona

03 Februari 2021 19:52

GenPI.co - Pengepungan 13 tahun Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza meningkatkan krisis virus corona terhadap Palestina, sekaligus mengancam nyawa hampir dua juta penduduknya.
 
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (3/2/2021), sekelompok peneliti internasional menggambarkan tantangan atas akses ke perawatan kesehatan dan sumber daya penting lainnya, serta kerugian ekonomi yang ditimbulkan virus pada individu dan keluarga Palestina.

BACA JUGA: Pengumuman! Pemerintah Saudi Kembali Tutup Akses Umrah untuk WNA

Studi tersebut berfokus pada penyebaran informasi kesehatan masyarakat tentang Covid-19, langkah-langkah yang diambil untuk mengekang penyebarannya, serta dampak sosial ekonomi dari pandemi tersebut.

"Lebih dari 70 orang dari lokasi berbeda di Gaza berpartisipasi dalam penelitian ini," ucap seorang peneliti dari Universitas Bath, Mohammed al-Ruzzi dalam keterangannya, seperti dilansr dari Aljazeera.
 
Meskipun laporan tersebut menunjukkan bahwa kesadaran akan risiko dan pemahaman tentang langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk mengurangi jumlah infeksi masih utuh, laporan tersebut sering menemukan dukungan yang tidak memadai untuk memungkinkan individu mengisolasi diri.

Akibatnya, banyak yang memandang tindakan kesehatan masyarakat lebih  menantang dari pada penyakit itu sendiri.

Tantangan tersebut telah diperburuk oleh blokade udara, darat dan laut yang sedang berlangsung yang diberlakukan oleh Israel, yang dijelaskan dalam laporan tersebut.

“faktor dominan dalam memburuknya situasi kemanusiaan mengakibatkan kesiapan yang buruk dari sistem perawatan kesehatan, ekonomi dan masyarakat setempat untuk mengatasi," kata Al-Ruzzi.

Sementara, Pemimpin peneliti Caitlin Procter dari European University Institute di Florence, menambahkan blokade Israel telah menghancurkan ekonomi di Gaza, dan ini berdampak besar pada kemampuan orang untuk mematuhi langkah-langkah penguncian ketika melakukannya berarti kehilangan sumber pendapatan mereka yang sudah terbatas.

“Banyak yang tidak mencari perawatan medis untuk kondisi kesehatan lainnya, didorong oleh ketakutan tertular Covid, dan hilangnya pendapatan yang parah yang akan ditimbulkan oleh diagnosis. Bahkan, beberapa petugas kesehatan enggan untuk merawat pasien Covid, dan banyak orang dengan gejala tidak pergi untuk tes," ungkapnya.

Selain blokade yang sedang berlangsung, tingkat pengangguran yang tinggi, pemotongan dana PBB, dan perpecahan politik Palestina adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ekonomi Gaza yang hampir mati.

“Semua faktor ini mempengaruhi keadaan ekonomi penduduk. Wabah pandemi dan aturan 'tinggal di rumah' membuat banyak orang, termasuk pekerja harian, tidak dapat menafkahi keluarga mereka,” imbuh dia.

Diketahui saat ini, sistem perawatan kesehatan Gaza juga tengah berantakan dan penduduknya yang dilanda perang sangat rentan karena mereka telah hidup di bawah blokade Israel-Mesir sejak 2007.

Pengepungan udara, darat dan laut telah membatasi masuknya sumber daya penting seperti peralatan kesehatan, obat-obatan dan bahan bangunan.

Langkah-langkah jarak sosial yang efektif dan prosedur karantina sangat menantang untuk diterapkan, kata para peneliti.

Menurut perkiraan WHO terbaru dari 31 Januari, ada 51.312 kasus yang dikonfirmasi dan 522 kematian akibat Covid-19 di Gaza sejak pelaporan dimulai pada Juli 2020.

Dengan jumlah kasus yang meningkat, pejabat kesehatan di Gaza telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat lagi melakukan tes virus corona karena kurangnya peralatan.

BACA JUGA: Miliarder AS Buat Undian Keliling Dunia, Ini Persyaratannya

Bulan lalu, mereka juga menyerukan tindakan segera untuk menyediakan peralatan yang diperlukan oleh satu-satunya laboratorium di kantong itu yang dapat menganalisis sampel uji virus corona.

Bahkan, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina telah memperingatkan sistem kesehatan Jalur Gaza bisa runtuh jika jumlah kasus terus meningkat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri
Israel   Palestina   Warga Gaza   Covid-19   WHO   PBB  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co