Guinea Umumkan Darurat Wabah Ebola, OMG! Terkini 5 Orang Tewas

16 Februari 2021 20:12

GenPI.co - Guinea sedang melacak orang-orang yang berpotensi melakukan kontak dengan pasien Ebola dan akan mendistribusikan vaksin segera setelah mereka mendapatkannya.

Menteri Kesehatan Guinea, Remy Lamah mengatakan terkini jumlah kematian akibat wabah baru meningkat menjadi lima orang dan mengonfirmasi tujuh lainnya terinfeksi.

BACA JUGA: Waduh, WTO Klaim Vaksinasi Bisa Rugikan Semua Negara, Kok Bisa?

Lamah menambahkan tidak seperti wabah paling mematikan yang diketahui yang melanda Afrika Barat selama 2013-16, Guinea sekarang memiliki sarana untuk menghentikan kebangkitan penyakit tersebut.

“Pada 2013, kami butuh waktu berbulan-bulan untuk memahami bahwa kami sedang menghadapi epidemi Ebola, sementara kali ini, dalam waktu kurang dari empat hari, kami dapat melakukan analisis dan mendapatkan hasilnya," ujar Lamah dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (16/2/2021).

Kebangkitan di Guinea dimulai setelah pemakaman seorang perawat yang dimakamkan di tenggara negara itu pada 1 Februari lalu.

Pihak berwenang mengatakan tujuh orang yang ambil bagian dalam pemakaman jatuh sakit dan dinyatakan positif Ebola. Empat telah meninggal, sementara empat lainnya dalam isolasi.

Lamah tidak menerangkan berapa banyak kontak potensial yang coba dilacak pejabat kesehatan.

“Sebagai prioritas, kami mencoba melacak semua kontak potensial untuk mengisolasi mereka. Bersamaan dengan itu, kami akan melakukan kampanye vaksinasi di daerah, segera setelah dosisnya tersedia,” kata Lamah.

Pihak berwenang termasuk di negara tetangga Sierra Leone prihatin bahwa penyakit itu dapat dengan cepat menyebar di daerah perbatasan yang keropos.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan Sierra Leone mengatakan pada hari Senin para pekerja berada di lapangan di titik masuk, melakukan pengawasan dalam koordinasi dengan otoritas Guinea.

Lamah menambahkan pemerintah telah mendapat jaminan dari Organisasi Kesehatan Dunia bahwa mereka akan membantunya mendapatkan vaksin, karena dosis yang disimpan dari wabah sebelumnya telah kedaluwarsa.

Sementera, Badan amal kesehatan internasional telah menjanjikan tindakan segera untuk mendukung upaya pemerintah menghentikan penyebaran virus.

“Tim MSF di Guinea dengan cepat membentuk tim Ebola untuk mendukung tanggapan Ebola Kementerian Kesehatan,” kata Kepala Misi Doctors Without Borders (MSF) di Guinea, Frederik van der Schrieck.

DRC telah mengonfirmasi empat kasus Ebola sejak kebangkitan virus diumumkan pada 7 Februari di Butembo, episentrum wabah sebelumnya yang diumumkan pada Juni lalu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa 1.200 dosis vaksin Ebola dan peralatan rantai dingin tiba di kota itu.

Kekacauan di DR Kongo dan Guinea menimbulkan risiko regional yang membutuhkan kewaspadaan yang luar biasa.

“Kami harus sangat waspada, sangat waspada. Penyakit ini (Ebola) mewakili risiko regional," jelas Pakar Darurat WHO, Mike Ryan.

Sebelumnya, wabah 2013-16 menewaskan 11.300 orang, sebagian besar di Guinea, Sierra Leone dan Liberia.

BACA JUGA: WHO Akhirnya Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Oxford-AstraZeneca

Wabah paling mematikan kedua yang diketahui diumumkan tahun lalu di Republik Demokratik Kongo (DRC), tetapi negara itu meluncurkan kampanye vaksinasi setelah mencatat kasus Ebola baru bulan ini.

Diketahui, virus Ebola menyebabkan muntah dan diare parah dan menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co