Astaga Pernyataan PBB Panas Soal Xinjiang, China Dibuat Jantungan

27 Februari 2021 23:53

GenPI.co - Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet telah mengecam penahanan sewenang-wenang yang dilaporkan dan perlakuan buruk terhadap Muslim Uighur di Xinjiang China.

Bachelet mengatakan bahwa dengan laporan tentang penggunaan penahanan sewenang-wenang, penganiayaan, kekerasan seksual dan kerja paksa terhadap minoritas Muslim Uighur, ada kebutuhan untuk penilaian situasi yang menyeluruh dan independen.

BACA JUGA:  5 Tahun Jadi Teman Tidur, Wanita Ini Tuntut Pasangannya, Duh Enak

“Informasi yang berada di ranah publik menunjukkan perlunya penilaian independen dan komprehensif terhadap situasi hak asasi manusia,” kata dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (27/2/2021).

Lebih lanjut, Bachelet juga menyatakan dia berharap untuk mencapai kesepakatan dengan pejabat China tentang kunjungan ke negara itu.

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Jenewa, Chen Xu, pada awal Juni 2019 mengatakan bahwa Bachelet dipersilakan untuk mengunjungi Xinjiang. Tetapi kunjungan itu belum datang.

Louise Arbor adalah Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB terakhir yang mengunjungi China, pada September 2005.

Aktivis dan pakar PBB mengatakan bahwa setidaknya satu juta Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp di wilayah barat Xinjiang.

Setelah awalnya menyangkal keberadaan kamp di Xinjiang, Beijing kemudian membela mereka sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme.

Selain PBB, parlemen Belanda mengeluarkan mosi tidak mengikat yang mengatakan perlakuan terhadap minoritas Muslim Uighur di China sama dengan genosida, langkah pertama yang dilakukan oleh sebuah negara Eropa.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab sebelumnya juga mengatakan bahwa penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi sedang terjadi dalam "skala industri" di Xinjiang.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam "sistem pengawasan dan penindasan yang dilembagakan dalam skala besar".

Pemerintahan Biden telah mendukung tekad pemerintahan Trump di hari-hari terakhirnya bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang dan mengatakan Amerika Serikat harus siap untuk membebankan biaya pada China.

China membalas pada hari Jumat atas kritik yang berkembang oleh kekuatan Barat atas perlakuannya terhadap etnis minoritas di Xinjiang.

Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menanggapi pada hari Jumat, mengatakan kritik terhadap Xinjiang adalah alasan untuk sengaja mencoreng China dan secara kasar mencampuri urusan dalam negeri China.

BACA JUGA: NASA Bawa 11 Juta Penduduk Bumi ke Mars, Faktanya Bikin Melongo

“Fakta menunjukkan bahwa tidak pernah ada 'genosida' di Xinjiang,” kata Wang.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga menambahkan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co