Merinding, Turki Kirim Hawa Neraka ke China, Xi Jinping Ketakutan

26 Maret 2021 17:58

GenPI.co - Pemerintah Turki telah mengangkat masalah Muslim Uighur selama pembicaraan dengan menteri luar negeri China di Ankara.

Menurut Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bahwa, ratusan orang Uighur telah memprotes perlakuan terhadap kerabat etnis mereka di China.

BACA JUGA: Rusia-China Kirim Hawa Gemuruh Neraka, Siap Ciptakan Kiamat di AS

Bahkan, selama pertemuan antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Turki ada sekitar 1.000 pengunjuk rasa berkumpul di Istanbul, dengan meneriakkan Diktator China dan Hentikan genosida Uighur, tutup kamp.

Beberapa orang juga mengibarkan bendera biru-putih gerakan kemerdekaan Turkestan Timur, nama yang digunakan gerakan tersebut untuk Xinjiang.

“Kami di sini untuk menanyakan tentang keluarga kami. Mengapa kita tidak bisa berhubungan dengan keluarga kita? Apakah mereka hidup atau mati? Dimana mereka? Apakah mereka ada di kamp atau di luar?,” kata Imam Hasan Ozturk, seorang pengunjuk rasa Uighur dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (26/3/2021).

Sementara, Beijing juga telah menyetujui perjanjian ekstradisi antara kedua negara pada bulan Desember dan dengan kesepakatan menunggu ratifikasi oleh parlemen Turki.

Aktivis Uighur yang tinggal di Turki telah meningkatkan upaya untuk menyoroti penderitaan mereka, mengadakan protes rutin di ibu kota Ankara dan kota terbesar. Istanbul.

Cavusoglu juga membantah bahwa perjanjian ekstradisi antara kedua negara akan menyebabkan Uighur dikirim kembali ke China, menggambarkannya sebagai kesepakatan rutin yang serupa dengan yang dimiliki Turki dengan negara lain.

Dia menyatakan setelah bertemu Wang, dirinya telah menyampaikan kepekaan dan pemikiranya tentang Uighur Turki.

Pihaknya juga menambahkan bahwa Ankara dan Beijing akan meningkatkan kerja sama melawan pandemi Covid-19 dan tentang vaksin.

Kekhawatiran warga Uighur dipicu oleh ketergantungan Ankara pada China untuk vaksin Covid-19, setelah menerima 15 juta dosis dari Sinovac Biotech dan memesan puluhan juta lebih.

Pekan ini, Turki menerima 1,4 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech Jerman, batch signifikan pertama dari vaksin non-China.

Sebelumnya, pakar PBB memperkirakan setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim lainnya ditahan di pusat penahanan di Xinjiang, China barat laut.

BACA JUGA: Eropa Gembosi China, Xi Jinping Ngamuk, Dunia Bisa Hancur Lebur

Tetapi, China telah menolak tuduhan pelanggaran hak apa pun di Xinjiang, termasuk bahwa pihak berwenang secara paksa mensterilkan wanita dan memaksakan kerja paksa, dengan mengatakan kamp-kamp itu sangat efektif dalam mengurangi ekstremisme agama di wilayah tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat dan parlemen Kanada dan Belanda juga telah memberi label tindakan Beijing terhadap genosida Uighur, dan Washington turut menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat China atas Xinjiang.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co