Waspadai Risiko Penyakit Akibat Santap Makanan Ini saat Puasa

18 April 2022 09:40

GenPI.co - Waspadai risiko penyakit metabolik akibat menyantap makanan tinggi kalori saat sahur dan buka puasa selama Ramadan.

Spesialis Penyakit dalam dari UI, dr. Bonita Effendi, memaparkan menyantap makanan tinggi kalori saat sahur dan berbuka puasa bisa menyebabkan kelebihan nutrisi yang memicu penyakit metabolik.

"Kelebihan nutrisi nantinya dapat memicu obesitas atau penyakit metabolik, seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, gagal ginjal, gagal jantung," ujarnya, dilansir dari Antara, Minggu (17/4).

BACA JUGA:  Kalau Mau Tidur Sesudah Makan Sahur, Tunggu Dulu 2 Jam

Menurut Bonita, kelebihan nutrisi membuat tubuh tidak bisa memperoleh manfaat dari puasa, yaitu memperbaiki metabolisme, menurunkan berat badan, serta menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah.

“Puasa juga bisa untuk detoksifikasi, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga menjaga kesehatan jantung,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Makan Sahur Harus Dekat Imsak, Ini Kata Ahli Gizi

Bonita mengatakan bahwa pemenuhan nutrisi harus tetap dapat menunjang kesehatan dan daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah Ramadan.

Dia pun mencontohkan pola makan yang bisa ditiru selama sehari.

BACA JUGA:  Tak Makan Karbo Saat Sahur Bisa Pangkas Lemak, Kata Ade Rai

Untuk buka puasa, kamu bisa memakan dua atau tiga butir kurma dan minum segelas air putih.

Setelah Magrib, makanlah satu porsi nasi putih, sepotong ayam, sepotong tempe atau tahu, semangkuk sayur, satu jenis buah, dan dua gelas air putih.

Usai shalat tarawih, kamu bisa makan satu macam buah dan dua gelas air putih.

Saat sahur, makanan yang dikonsumsi bisa terdiri dari seporsi nasi putih, sepotong ikan, seporsi sayur, sepotong melon atau semangka, dan dua gelas air putih.

Menjelang imsak, makanlah satu macam buah dan minum segelas air putih atau susu.

"Jadi, selain beribadah di Ramadan, tubuh juga bisa lebih sehat. Jangan lupa tetap melakukan olahraga rutin," katanya.

Lebih lanjut, Bonita menuturkan individu dengan penyakit penyerta tertentu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai persiapan sebelum berpuasa.

Terutama, jika ada obat-obatan rutin yang tetap harus dilanjutkan.

“Individu dapat berkonsultasi untuk mengetahui apakah ada perubahan dosis atau waktu konsumsi obat agar tetap terkontrol,” tuturnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co