GenPI.co - Kamu harus memperbanyak asupan protein agar kamu tetap bugar di hari tua dan terhindar dari penyakit sarkopenia.
Sarkopenia merupakan salah satu proses penuaan yang paling signifikan berkaitan dengan otot-otot kita. Seiring bertambahnya usia, ada kehilangan massa dan kekuatan otot rangka yang tidak disengaja.
Chief Health and Nutrition Officer Herbalife Nutrition Kent L. Bradley mengatakan bahwa dampak sarkopenia bisa sangat serius.
Contoh paling konkret dari sarkopenia ialah patah tulang pinggul seiring bertambahnya usia.
“Lebih dari 95 persen dari semua patah tulang pinggul adalah karena jatuh. Patah tulang pinggul merupakan salah satu efek dari penuaan dan peran vital otot-otot kita," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/11).
Salah satu konsekuensi dari penuaan adalah kemungkinan hilangnya kalsium dalam tulang kita, yang dikenal sebagai osteoporosis. Dengan demikian, tulang mungkin lebih mudah patah.
Namun, ketika kita kehilangan massa dan kekuatan otot, kita akan lebih rentan jatuh.
"Ketika kita memiliki kekuatan otot yang memadai, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya jatuh dan dengan demikian meminimalkan risiko patah tulang,” paparnya.
Meskipun begitu, sarkopenia dapat dicegah dengan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang.
"Memperlambat laju sarkopenia dengan mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup dan meningkatkan kekuatan otot dapat meningkatkan kualitas hidup,” tuturnya.
Lebih lanjut, Senior Director of Worldwide Nutrition Education and Training Herbalife Nutrition Susan Bowerman mengatakan bahwa kehilangan otot dapat terjadi pada usia berapa pun, tidak hanya pada orang tua.
Menurut Susan, sebagian hal itu disebabkan oleh diet tinggi karbohidrat dan rendah protein serta kurangnya resistensi olahraga yang merupakan faktor-faktor yang sangat penting untuk membangun otot.
Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kalori mereka secara bertahap menurun, karena tingkat metabolisme yang lebih rendah.
Untuk menghindari kenaikan berat badan, banyak orang mengurangi kalori mereka dan makan lebih sedikit makanan.
Namun, tanpa perencanaan yang matang dan pilihan makanan yang tepat, penurunan asupan kalori bisa berarti bahwa jumlah total protein yang mereka makan mungkin juga turun.
"Ketika melihat untuk apa orang tua menghabiskan kalori mereka, protein tidak termasuk dalam daftar. Hampir 20 persen total kalori bahkan berasal dari karbohidrat olahan,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News