GenPI.co - Puasa di Ramadan menjadi kewajiban sebagai ibadah bagi umat Muslim seluruh dunia.
Namun, mereka yang abai dengan kesehatan lambung saat berpuasa dapat memicu kondisi maag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun hingga penurunan berat badan.
Berbeda dengan maag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang.
dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc menngingatkan penderita maag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini.
Menurutnya, maag kronis berbeda dari maag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang.
Selain itu, sakit maag dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi.
"Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan ini juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis," tegas dr. Irwan dalam keterangannya, Selasa (4/4/2023).
Dia lantas mengajak bagi penderita maag, menjaga pola makan yang tetap sehat dan teratur merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi.
"Konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika mengalami kondisi maag atau gejala yang mengarah kepada maag," tegas dr. Irwan.
Selaras dengan perhatian tersebut, General Manager Commercial Kalbe Consumer Health Kustanto Pramono mengajak masyarakat yang mengalami masalah maag saat berpuasa maka segera berkonsultasi dengan dokter.
"Kehadiran telehealth tentu dapat mempermudah masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan pengobatan yang sesuai, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang dan nyaman," tuturnya.
Adapun, perlu diketahui juga penyakit maag yang telah berkembang menjadi maag kronis berpotensi untuk memunculkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Berikut beberapa penyakit yang dapat muncul apabila maag kronis tidak segera diobati adalah:
Maag kronis yang tidak diobati dengan tepat dapat berkembang menjadi kanker lambung.
Hal ini karena asam lambung dapat mengikis lapisan lambung dan memicu perubahan struktur lapisan tersebut.
Kanker ini tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Refluks asam lambung dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan dan jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus bagian bawah.
Kerusakan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kerongkongan.
Maag yang menyebabkan rasa sakit disebabkan oleh refluks asam yang menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan.
Lama kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut pada kerongkongan dan penyempitan kerongkongan (striktur esofagus).
Striktur esofagus dapat menyebabkan kesulitan menelan, makanan tersangkut, dan nyeri dada.
Asam lambung memiliki kemampuan untuk menghilangkan jaringan pada kerongkongan dan mengakibatkan terbentuknya luka terbuka, yang biasa dikenal dengan istilah ulkus esofagus.
Ulkus esofagus dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat parah dan bahkan dapat berdarah, sehingga penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News