GenPI.co - Kalsium merupakan mineral penting yang berperan penting dalam berbagai proses fisiologis, termasuk kesehatan tulang, fungsi otot, transmisi saraf, dan pembekuan darah.
Ketika kadar kalsium dalam tubuh turun di bawah kisaran optimal, hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan.
Kadar kalsium yang rendah, atau hipokalsemia, dapat berdampak signifikan pada berbagai proses fisiologis di seluruh tubuh, menyebabkan gejala seperti kram otot, kesemutan, kelemahan, dan hilangnya kepadatan tulang.
Dilansir Times of India, ketika kadar kalsium dalam tubuh turun di bawah kisaran normal (biasanya di bawah 8,5 mg/dL), hal ini dapat menyebabkan hipokalsemia, yang bermanifestasi dalam berbagai gejala dan komplikasi kesehatan.
Kadar kalsium yang rendah dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan kejernihan mental.
Ion kalsium terlibat dalam pelepasan neurotransmitter dan transmisi sinaptik di otak, dan gangguan homeostasis kalsium dapat mengganggu proses kognitif, memori, dan konsentrasi.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan perasaan lemah, lelah, dan lesu.
Otot memerlukan kalsium yang cukup agar dapat berfungsi secara optimal, dan kadar kalsium yang rendah dapat mengganggu kekuatan dan daya tahan otot, menyebabkan kelemahan umum dan penurunan tingkat energi.
Kalsium berperan penting dalam mengatur kontraksi otot jantung dan menjaga ritme jantung normal.
Hipokalsemia dapat mengganggu proses ini, berpotensi menyebabkan jantung berdebar-debar, aritmia, atau bahkan serangan jantung pada kasus yang parah.
Kekurangan kalsium dapat mempengaruhi kesehatan gigi, menyebabkan melemahnya enamel gigi, kerusakan gigi, dan peningkatan risiko penyakit gusi.
Kalsium sangat penting untuk menjaga kekuatan gigi dan mendukung kesehatan mulut, dan asupan yang tidak memadai dapat mengganggu integritas gigi.
Kadar kalsium rendah yang kronis dapat mengganggu kesehatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis, suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko patah tulang.
Tanpa kalsium yang cukup, tulang mungkin menjadi lemah, rapuh, dan rentan patah seiring berjalannya waktu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News