Figur Presiden Selalu dari Jawa, Pengamat: Indonesia Kapan Maju?

19 Juni 2021 16:45

GenPI.co - Kredibilitas Presiden Republik Indonesia tak hanya diukur dari asal usul kesukuan atau tanah kelahiran.

Lebih dari itu, calon pemimpin harusnya bisa memenuhi aspek kemampuan dan kelaikan untuk mengamban tugas dan amanah rakyat.

Selama 76 tahun merdeka, pemimpin dari keturunan Jawa masih sangat dominan menempati tahta di Istana.

BACA JUGA:  Pengamat: Presiden Jokowi Lebih Sayang Ganjar Daripada Puan

Melihat fenomena ini, peneliti dari Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai keadaan itu menjadi penghambat langkah Indonesia. 

"Faktanya setelah hampir 76 tahun merdeka dan hampir semua pemimpin ialah orang Jawa, bangsa Indonesia gagal untuk menjadi negara maju," beber Catur kepada GenPI.co, Jumat (18/6). 

BACA JUGA:  Taktik Cerdas Prabowo Subianto Buka Peluang Jadi Presiden 2024

Menurutnya, dengan sumber daya yang melimpah dari berbagai faktor seharusnya Indonesia bisa menjadi negara maju. 

Sebab, Catur menganggap bahwa Indonesia tidak akan pernah kekurangan calon pemimpin yang layak meski bukan orang Jawa. 

Selain itu, Catur menilai pemerintah terlihat abai tentang SDM yang melimpah tersebut. 

"Sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah, Indonesia seharusnya bisa menjadi negara maju," jelasnya. 

Dengan demikian, Catur berharap kepada para calon dari luar Jawa untuk kembali muncul sebagai kandidat pemimpin Indonesia. 

Sejarah nenek moyang sebagai pelaut dan petani, kata Catur, menjadi salah satu hal yang perlu diresapi untuk para calon pemimpin. 

Catur lantas menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak calon kuat selain dari tanah Jawa. 

"Saya berharap ada tokoh dari luar Jawa seperti TGB (Tuan Guru Bajang) Muhammad Zainul Majdi berani tampil untuk kontestan politik ke depannya," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co