GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa mantan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) sebenarnya sangat paham bahwa bangsa Indonesia harus tumbuh dalam kemajemukan dan persaudaraan.
Namun, hal itu justru kerap diabaikan oleh para penghina HRS selama ini.
“Seolah-olah HRS tak punya kapasitas intelektual untuk menerangkan hal tersebut,” ujar dia dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (21/6/2021) kemarin.
Rocky mengatakan bahwa HRS bisa memisahkan diri dari urusan personal dan negara dalam menyampaikan kritik.
“HRS tentu tak bisa dituntut untuk bersikap seperti Pak Jokowi yang kental dengan budaya Jawa. Biarkan saja HRS dengan karakternya itu,” kata dia.
Lebih lanjut, kasus yang menimpa HRS itu adalah salah satu dampak dari ketidaksukaan istana terhadap beberapa tokoh oposisi.
“Kalau kasus kerumunan dan segala macam itu dirasa tak cukup kuat, pemerintah merasa harus menghadirkan kasus lain, seperti berita bohong,” ungkapnya.
Lebih lanjut, filsuf itu memaparkan bahwa publik pun tahu HRS itu sedang dikejar-kejar oleh istana.
“Rentetan kejadian itu membuat kita menganalisis bahwa kekuasaan tetap mengintai kesalahan HRS,” papar Rocky.
Akademisi itu menambahkan bahwa hakim seharusnya memiliki prinsip yang tak boleh diganggu oleh kepentingan siapapun.
“Kalau dia merasa kasus HRS tak adil, hakim pun bisa berubah jadi bijak. Hakim akan bebaskan HRS dengan berbagai pertimbangan hukum,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News