GenPI.co - Pakar politik Rochendi memberikan kritik terhadap permintaan maaf yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan karena PPKM Darurat tak terlaksana secara optimal.
Menurutnya bahwa permintaan maaf saja tidak cukup dan Luhut harus mengundurkan diri.
“Jika dia adalah seorang jenderal yang ksatria, sebaiknya mundur. Terserah untuk alasan apa saja, bisa dari kegagalan penanganan pandemi atau yang lainnya,” ujar dia kepada GenPI.co, Jumat (23/7/2021).
Rochend menjelaskan, salah satu kegagalan Luhut selama menjabat adalah tidak ada bentuk investasi bagus yang masuk ke Indonesia.
“Masak cuma China saja? Itu bukan investasi, karena China punya kepentingan untuk ekspansi geopolitik,” ungkapnya.
Dirinya pun mempertanyakan mengapa batas negara Indonesia tetap dibuka selama pandemi Covid-19, terutama untuk tenaga kerja asing.
“Luhut pun gagal menjelaskan ke masyarakat terkait hal itu. Masyarakat tidak boleh keluar rumah, tetapi orang dari luar negeri bisa masuk,” terangnya.
Akademisi itu menambahkan bahwa warga negara asing yang boleh masuk ke Indonesia bukan pihak yang memiliki kepentingan.
“Misalnya dia datang bekerja di Indonesia, yang didatangkan itu bukan tenaga ahli, tetapi buruh kasar. Di Indonesia banyak buruh yang di-PHK, kenapa tidak direkrut dari dalam negeri saja?,” kata dia.
Lebih lanjut, Rochendi menilai bahwa tak ada satu pun investasi oleh China yang menyerap tenaga masyarakat Indonesia dalam jumlah besar.
“Semua tenaga kerja datang dari China. Tidak ada lapangan pekerjaan yang terbuka untuk masyarakat Indonesia,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News