GenPI.co - Pergantian Panglima TNI bakal memanas seiring dengan masa pensiun Marsekal Hadi Tjahjanto pada November mendatang.
Sosok yang menjadi Panglima TNI selanjutnya mendapat banyak sorotan.
Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Feri Amsari mengingatkan agar penunjukkan Panglima TNI nanti bukan hasil lobi politik.
"Panglima TNI harus loyal hanya kepada Presiden. Lebih tepatnya, Panglima TNI harus loyal kepada negara, bangsa dan konstitusi," ujar Feri di Jakarta, Kamis (29/7/2021).
Ia menegaskan bahwa Panglima TNI merupakan figur yang netral dan tidak punya kepentingan politik dengan kubu siapa pun.
Lebih lanjut, KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono disebut-sebut sebagai calon kuat.
Namun, pengamat pertahanan Andi Widjajanto menyebut bahwa Panglima TNI berikutnya bisa saja orang yang dekat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Pandangannya tersebut terkait dengan anggaran peremajaan alutsista dengan nominal fantastis yakni Rp 1.700 trilun.
"Panglima TNI seperti apa yang cocok dan bisa bekerja sama dengan Prabowo untuk jangka panjang?" katanya.
Menurut Andi, poin itu bisa menjadi pertimbangan bagi Presiden Jokowi dalam menunjuk Panglima TNI.
Panglima TNI selanjutnya dinilai harus punya chemistry dengan Prabowo.
"Dan tentu saja bisa mengawal modernisasi alutsista jangka panjang," kata Andi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News