Muhammadiyah Bela Pangkostrad Dudung Abdurrachman

17 September 2021 02:20

GenPI.co - Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad memaklumi pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman soal fanatisme agama.

"Kita memaklumi bahwa beliau berbicara dalam kerangka kebangsaan. Menurut saya beliau menghendaki prajurit TNI Menjunjung tinggi kebersamaan, toleransi dan moderat," kata Prof Dadang dalam keterangannya, Kamis (15/9).

Menurut Dadang, terkait ucapan Dudung soal frasa semua agama benar di mata Tuhan dimaksudkan untuk dikembalikan ke masing-masing pemeluk agama.

BACA JUGA:  Perlu Ada Rising Star Calon Panglima TNI

Sedangkan, mengenai fanatisme agama sendiri ada baiknya. Tetapi dengan catatan, tidak boleh terlalu fanatik alias fanatik buta yang menganggap selain dirinya salah semua hingga menebar kebencian.

"Itu kurang baik. Semua pemeluk agama boleh saja fanatik tapi menghormati dan menghargai keberagamaan orang lain. Harus penuh cinta kasih tidak boleh membenci bahkan saling merendahkan," jelasnya.

BACA JUGA:  Kejagung Tahan Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin

Sementara, politikus PKB Maman Imanulhaq menilai pernyataan Dudung Abdurachman mengenai fanatisme beragama merupakan sebuah peringatan.

Dia mewanti-wanti karena sikap fanatik dalam beragama yang berujung pada disharmoni antarpemeluk agama masih marak terjadi di Indonesia.

BACA JUGA:  Catat, Gibran Rakabuming Belum Layak Maju Pilkada DKI

"Apa yang dikatakan Letnan Jenderal Dudung Abdurrachman adalah sebuah warning yang harus diantisipasi oleh kita," ujar anggota Komisi VIII DPR ini.

Maman mengurai bahwa relasi antara agama dan negara harus selaras dalam bingkai persaudaraan.

Dengan kata lain, komitmen keagamaan dan komitmen kebangsaan di Indonesia ini harus ada dalam satu tarikan napas.

"Agama kita memang berbeda, kepercayaan kita memang tidak sama, tetapi itu harus diletakkan pada konteks saling mengenal saling memahami saling mencintai dan mengukuhkan," ujar Maman.

Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman sebelumnya mengingatkan seluruh jajarannya di Kostrad untuk tidak bersikap fanatik terhadap agama.

"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan," kata Letjen Dudung Abdurrachman. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co