Gatot vs Dudung Panas, TNI Disusupi PKI?

28 September 2021 12:40

GenPI.co - Perseteruan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo vs Pangkostrad Dudung Abdurachman kian panas. Tudingan TNI disusupi PKI membuat dua tokoh itu adu argumen.

Dudung Abdurachman mencoba meluruskan tudingan Gatot.

Yang pertama dibahasnya adalah patung. Dudung membenarkan semula patung Soeharto, Sarwo Edhi dan AH Nasution ada di dalam Museum Dharma Bakti.

BACA JUGA:  Gatot Nurmantyo Lantang Teriak Komunis Baru, Cirinya Bikin Kaget

Namun, patung-patung itu diambil penggagasnya, yakni Letjen TNI (Purn) AY Nasution. Pengambilan patung itu karena alasan pribadi atas izin Dudung.

"Kini patung tersebut, diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini," tuturnya.

BACA JUGA:  Pernyataan Gatot Nurmantyo Soal PKI Bikin Heboh

Dudung mengaku sangat menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution.

AY Nasution disebut merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. "Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," tambahnya.

BACA JUGA:  Suara Tegas Panglima TNI Respons Gatot Nurmantyo: Saya Tidak Mau

Dudung menepis jika pengambilan patung itu disimpulkan TNI melupakan peristiwa G-30S-PKI.

Jenderal bintang tiga itu menegaskan pihaknya tak pernah melupakan peristiwa itu.

Oleh sebab itu, Dudung menilai tudingan Gatot bahwa TNI disusupi PKI gegara patung itu tidaklah benar. Tuduhan itu, kata Dudung, adalah tudingan yang keji.

"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji," jelasnya.

Sebelumnya Gatot Nurmatyo menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI dengan hilangnya patung Soeharto dkk di Markas Kostrad.

Sejumlah barang yang dihilangkan, kata Gatot, berada di Museum Dharma Bakti.

Barang-barang itu berkaitan dengan penumpasan komunisme di Tanah Air.

Beberapa di antaranya yakni diorama patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan AH Nasution beserta tujuh pahlawan revolusi sudah hilang.

Dia menyebut insiden ini lantas membuktikan adanya kemungkinan sudah berkembangnya paham komunis di tubuh TNI.

"Maka saya katakan ini kemungkinan sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI," tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co