GenPI.co - Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengakui penetapan jadwal pemilu memang tidak sederhana.
Bahkan dia menduga penetapan jadwal pemilu 2024 bisa saja ada permainan kepentingan.
“Politik timing merupakan kalkulasi untuk memilih mana waktu yang paling menguntungkan, apalagi ada perayaan agama dan ada simbol-simbol,” ucap Emrus di DPR RI, Kamis (18/11).
Dia mengatakan, pada bulan Februari juga terdapat simbol 212 yang merujuk pada sebuah aksi keagamaan beberapa tahun lalu.
“Orang kita terbiasa dengan memenangkan kontestasi, bukan bagaimana cara bertarung sehingga ada sikap pragmatis dengan memanfaatkan timing,” ujarnya.
Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) mengatakan ada pertarungan politik berupa pertarungan gagasan dan ide.
Pertarungan tersebut bukan pada simbol-simbol atau pemanfaatan etnis, agama, dan gender.
Pemilihan Presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah serentak akan diselenggarakan pada tahun yang sama.
“Hal ini menjadi peristiwa demokrasi bersejarah, karena untuk kali pertama, Indonesia harus menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun sama,” ucap Emrus Sihombing.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News