GenPI.co - Pengamat politik Adi Prayitno menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang menyiapkan siasat agar publik melupakan soal isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Dirinya mengatakan hal itu untuk merespons sikap Jokowi yang menyentil para menterinya karena tidak melakukan komunikasi dengan rakyat sebelum menaikkan harga BBM.
“Ini langkah maju untuk mengamputasi spekulasi liar soal penundaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode,” ujar Adi kepada GenPI.co, Jumat (8/4).
Menurut Adi, hal tersebut perlu dilakukan agar publik menyoroti sikap tegas Jokowi dalam menegur para pembantunya.
“Setidaknya Jokowi tegas melarang menterinya menimbulkan polemik yang membuat dirinya makin tak populer dan cenderung mendapat respons negatif dari publik,” ucapnya.
Adi lantas mengatakan bahwa ada hal luar biasa yang bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi selain menegur menteri, yakni memberikan ultimatum.
“Akan semakin mantap jika jokowi mengancam memberhentikan menterinya yang ngeyel dan bergerilya kampanye penundaan pemilu serta jabatan 3 periode,” tutur Adi.
Menurut Adi, hal itu perlu dilakukan agar publik meyakini Jokowi benar-benar marah dengan ulah para pembantunya itu.
“Tanpa menyebutkan (nama, red) menteri tersebut, semua orang tahu siapa sosok yang disindir Jokowi. Sudah jadi rahasia umum. Tak lagi ada yang perlu ditutup-tutupi,” ujar Adi Prayitno.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi sempat kesal lantaran para bawahannya tidak memberikan penjelasan apa-apa terkait kenaikan harga bahan bkaar minyak (BBM) jenis Pertamax.
“Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik, red)? Diceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu,” ujar Jokowi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News