GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku bingung dengan kehadiran Partai Mahasiswa Indonesia.
“Buat apa ada partai mahasiswa itu?,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/4).
Refly mengaku keberatan dengan kehadiran Partai Mahasiswa Indonesia.
Sebab, partai politik berorientasi pada kekuasaan.
“Bisa juga enggak, tetapi hal pertama yang dilakukan pasti berorientasi pada kekuasaan,” ungkapnya.
Menurut Refly, partai politik memiliki kepentingan untuk memenangkan pemilu dan mendapatkan kekuasaan.
“Kalau mahasiswa, bagaimana caranya? Dia harus merebut kekuasaan dan mendapatkan kursi, sementara dia masih berstatus mahasiswa,” tuturnya.
Advokat itu menilai mahasiswa lebih baik ikut partai, dibandingkan membuat sendiri.
“Itu bisa jadi masalah, karena isinya bukan lagi mahasiswa, tetapi mereka yang sudah lulus kuliah, bahkan yang sudah bapak-bapak,” paparnya.
Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco menyinggung lahirnya Partai Buruh dan Partai Mahasiswa Indonesia saat menerima massa aksi demonstrasi di Gedung DPR, Kamis (21/4).
Dasco mengucapkan selamat kepada dua partai itu. Sebab, dia mendapatkan informasi bahwa kedua partai itu sudah disahkan Kemenkumham.
Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas bagaimana profil Partai Mahasiswa Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News