GenPI.co - Mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki kekhawatiran soal adanya indikasi kecurangan pada Pilpres 2024.
Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai pendapat SBY sudah disertai dengan data.
"Sebagai mantan presiden, dia masih punya akses untuk mendapatkan data yang paling rahasia pun di Indonesia," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Selasa (20/9).
Oleh karena itu, SBY diyakini mempunyai data terkait adanya indikasi kecurangan Pemilu 2024.
"Seyogyanya pendapat itu tidak direspons dengan nada negatif, apalagi menyudutkan beliau," ungkapnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menilai SBY bukan tipikal responsif yang gegabah menyampaikan pendapatnya.
"Sebagai mantan presiden, jenderal intelektual, dan doktor, SBY dikenal sosok yang sangat berhati-hati dalam berpendapat," tambahnya.
Jamiluddin menyimpulkan, jika SBY berpendapat terutama terkait hal yang sensitif seperti indikasi kecurangan pilpres, tentu didasari data yang akurat dan sintesa yang komprehensif.
Dirinya meyakini pendapat SBY itu bisa dipertanggungjawabkan.
"SBY hanya ingin memastikan tidak ada skenario untuk memaksakan dua pasangan pada Pilpres 2024," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News