GenPI.co - Direktur Eksekutif Parwa Institute Muhammad Jusrianto mengatakan polarisasi kemungkinan bisa terjadi kembali pada Pilpres 2024.
Jusrianto menyebut sampai saat ini isu polarisasi masih berhembus kencang di media sosial.
"Mau tidak mau, suka tidak suka, hal itu tidak bisa dihindari pada Pilpres 2024," ucap Jusrianto di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/11).
Jusrianto menyampaikan sebenarnya partai politik berperan besar meredam polarisasi pada Pilpres 2024.
Namun, kata dia, semua itu tergantung dengan pergerakan partai politik pada Pilpres 2024.
Menurut Jusrianto, polarisasi bisa saja muncul kembali karena adanya gerakan atau manuver dari partai politik untuk mendukung seorang bakal calon presiden menuju Pilpres 2024.
"Belakangan ini bisa diihat ada deklarasi capres, seperti NasDem yang mencalonkan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kemudian membangun koalisi yang dinamakan Koalisi Perubahan," ungkapnya.
Sementara itu, Jusrianto mengungkapkan manuver juga dilakukan Partai Golkar, PAN, dan PPP yang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya terdiri dari Gerindra dan PKB.
Meski sejumlah manuver telah dilakukan, dia menyebut sampai saat ini kekurangan masih terjadi pada KIB, yakni belum jelasnya sosok capres dan cawapresnya.
"Sementara itu, Gerindra dan PKB sudah mendeklarasikan Prabowo sebagai capres, tetapi sampai hari ini masih bisa terpecah," kata dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News